Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Awal Mula Peran Ferdy Sambo Terungkap Sebagai Dalang Pembunuhan Brigadir Yosua
awal mula peran Irjen Pol Ferdy Sambo terungkap sebagai otak pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat terungkap setelah bharada e jadi tersangka
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kapolri mengungkap awal mula peran Irjen Pol Ferdy Sambo terungkap sebagai otak pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.
Pada rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022), Kapolri Jendera Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, semua bermula setelah Bharada E ditetapkan sebagai tersangka.
Dia menyebut, awalnya Richard Eliezer alias Bharada E mendapat janji dari Ferdy Sambo akan membantu kasus pembunuhan SP3 (Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3).
"Richard dapat janji dari FS akan membantu memberikan SP3 pada kasus yang terjadi," ungkap Kapolri Listyo Sigit, dikutip dari siaran langsung di Channel Youtube TV Parlemen.
Namun ternyata Richard tetap menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
"Atas dasar tersebut, Richard mengatakan akan menyampaikan keterangan secara jujur dan terbuka. Ini yang mengubah keterangan awal semuanya," ujarnya.
Pada keterangan awal, Bharada E mengatakan terjadi baku tembak di rumah Ferdy Sambo, setelah Yosua berusaha melecehkan Putri Candrawathi.
Pada keterangan setelah ditetapkan tersangka, Bharada E mengaku yang terjadi bukan baku tembak, melainkan penembakan searah ke arah Yosua.
Baca juga: Kasat Reskrim Polres Jaksel Pertama Tiba di Lokasi Penembakan Brigadir J, Kini Nganggur di Yanma
Baca juga: Komisi III DPR RI Sangat Kepo Motif Pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat
Richard, ucapnya, akan mengungkapkan secara jujur apa yang terjadi dengan syarat diberikan pengacara baru.
Sebelumnya pengacara yang mendampinginya adalah Andreas Silitonga, lalu ditunjuk Bareskrim Deolipa sebagai penggantinya.
"Dia juga tidak mau dipertemukan dengan FS," ungkapnya.
Berangkat dari keterangan Bharada E saat itu, polisi meminta seorang anggota Tim Khusus unutk menjemput Ferdy Sambo.
"Kami minta anggota timsus untuk menjemput saudara FS," jelas Kapolri kepada Komisi III DPR RI.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap tersangka pembunuhan pada Brigadir Yosua, Kuat Maruf, sempat berusaha kabur saat akan ditangkap.
Kuat maruf ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana bersama Bharada E, Bripka Ricky, Irjen Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi.
Kisah soal Kuat Maruf ini diungkap Kapolri pada Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Kapolri, Rabu (24/5/2022).
"Saudara Kuat sempat akan melarikan diri, namun diamankan dan berhasil ditangkap," ungkapnya.
Dijelaskan Kapolri, Ferdy Sambo saat awal diperiksa tidak mau mengakui perbuatannya.
Baca juga: Trik Polisi Tutupi Pembunuhan Brigadir J, Bantu Ferdy Sambo Tutupi Kejahatannya
Baca juga: 9 Daftar Pelanggaran Personel Divpropam Menutup Jejak Pembunuhan Brigadir Yosua
Namun berkat pengakuan Bharada E, dilanjutkan dangan pemeriksaan pada Ricky dan Kuat, akhirnya Ferdy Sambo tak bisa lagi mengelak.
"Berdasarkan pengakuan dari tiga tersangka tersebut, saudara FS akhirnya mengakui semua perbuatannya," ucapnya.
Minta Kapolri Jelaskan Motif
Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Kapolri, anggota dewan lebih Kepo pada motif pembunuhan Brigadir Yosua.
Termasuk politisi muda nan cantik, Siti Nurizka Puteri Jaya, juga terlihat sangat ingin tahu motif pembunuhan di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo tersebut.
"Belum munculnya motif pembunuhan Brigadir J, ini membuat spekulasi masyarakat yang begitu luas dan bola liar," ungkapnya.
Dia menarik kisahnya ke belakang, ketika awal kasus dibuka. "Pertama adanya pelecehan. Semua masyarakat Indonesia kena prank," ungkapnya.
Kemudian muncul isu segi empat, LGBT, hingga perjudian, kata Rizka.
"Di sini saya ingin, selaku anggota DPR mewakili masyarakat Indonesia, ingin kejelasan motif, di-statement-kan Kapolri. Jadi di sini bisa ada statemen dari Kapolri agar bola liar tidak menjadi lebih panjang lagi," ujarnya.
Selanjutnya, anggota DPR RI cantik itu mempertanyakan isu diagram aliran setoran perjudian.
"Apakah itu betul atau tidak Pak? Ditemukan bungker di rumah Sambo Rp 900 miliar Pak?" tanya dia.
"Ini seperti film series Pak, kita butuh endingnya Pak," kata perempuan kelahiran 6 Desember 1987 tersebut. (*)
Baca juga: Diduga Brigadir Yosua Korban Fitnah Kuwat Maruf, Penyebab Ferdy Sambo Murka Terkuak
Baca juga: Biodata dan Profil Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Tersangka Tewasnya Brigadir Yosua
Baca juga: Kasus Ferdy Sambo: Si Kuat Bukan Skuad, Terduga Pelaku yang Ancam Bunuh Brigadir Yosua