Atlet Renang Jambi Raih 3 Medali di ASEAN Para Games 2022, Seperti Apa Ceritanya?
Bayu Putra Yuda, atlet renang asal Jambi berhasil meraih tiga medail di ajang ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Semarang.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Atlet renang asal Jambi berhasil meraih tiga medail di ajang ASEAN Para Games 2022 yang berlangsung di Semarang.
Sejumlah perseiapan dilakukan hingga mengikuti pelatihan pemaantapan tingkat nasional diikuti Bayu Putra Yuda.
Bagiamana perjuangan atlet difabel asal Sarolangun, Jambi itu dalam meraih medali tersebut, simak dalam bincang bersama tribun di acara Mojok tribun jambi.
Tribun : Boleh diperkenalkan nama lengkap dan tempat kelahiran ?
bayu : Nama saya Bayu Putra Yuda, saya atlet National Paralimpic Comittte yang baru saja mengikuti ASEAN Para Games 2022 di Solo. Saya lahir di kampung, jauh, di Lubuk Resam, saya asli putra Sarolangun. Saya dua besaudara, laki laki semua. bapak saya Juhdi dan ibu saya Rahmawati.
Tribun : Bagaimana cerita awal bisa tertarik dengan olahraga renang ?
Bayu : Rumah saya memang di pinggir sungai. Jadi dari kecil saya sudah terbiasa berenang. Setelah masuk dalam NPC di atlet renang, dan alhamdulillah berprestasi disitu.
Baca juga: Atlet Renang Sarolangun Berhasil Rebut 3 Medali di Ajang ASEAN Para Games 2022
Tribun : Bagaimana awalnya tertarik dengan olahraga hingga menjadii atlet ?
Bayu : Awalnya saya belum tahu ada NPC. Pada zaman itu belum tahu ada NPC. Waktu itu tahun 2009 waktu saya masih sekolah untuk mencari atlet baru. Kebetulan di sekolah saya saat itu masih merintis. Organisasi itu masih merintis disana (Sarolangun), saya diajak bergabung. Ditanyakan kamu bisa olahraga nya apa, saya bilang bisa semua. Bagaimana kalau kita coba renang, kata ibu Lina pada tahun 2009 itu.
Tribun : Apa yang memotivasi mengikuti dunia atlet ditengah keterbatasan ?
Bayu : Tentunya yang memotivasi pertama dari pengurus NPC Jambi. Pengurus menyampaikan bahwa NPC adalah wadah untuk maju bersama, untuk merubah nasib. Memang dari awal kita tidak memikirkan uang, paling kita berlatih. Memang awalnya kita belum mendapatkan reward dari pemmerintah. Alhamdulillah, berkat ketekunan dan kita yakin akan kemampuan yang kita miliki berjalan lancar.
Tribun : Mulai dari Pekan Paralimpic, sudah banyak mengumpulkan medali ?
Bayu : Alhamdulillah sampai sekarang sudah banyak medali.
Tribun : Sebelum mengikuti ASEAN Para Games 2022, kesan yang paling menarik selama bertanding ?
Bayu : Kesan pertama saya saat mengikuti Peparnas di Bandung tahun 2016. Saat itu mendapatkan medali. Medali pertama saya di tingkat nasional. Saat itu saya mendapatkan satu perak dan satu perunggu. Itu saat berkesan bagi kami karena merupakan titik balik. Setelah itu alhamdulillah terpanggil ke Pelatnas untuk event ASEAN Para Games tahun 2019. Tapi saat itu nggak jadi berangkat karena adanya pandemi. Kami pun dipulangkan dari Pelatnas.
Baca juga: Bayu Putra Yuda Atlet Renang Jambi Raih Medali Emas di ASEAN Para Games 2022
Tribun : Berapa latihan sebelum berangkat ke ASEAN Para Games 2022 ?
Bayu : Saya mengikuti Pelatnas sudah sekitar 10 bulan, mulai dari Oktober 2021 itu sudah masuk Pelatnas.
Tribun : Apa saja yang dpersiapkan di Pelatnas ?
Bayu : Selama disana kita diorganisir oleh pelatih, semua diatur oleh pelatih, progam latihan, pola hidup kita juga diattur. Intinya agar kita hidup disiplin uuntuk meraih prestasi. Karena kunci darikeberhassilan itu adalah kedisiplinan.
Tribun : Dari yang saya dengar, ada yang hal yang menarik. Tidak mau mengikuti perlombaan kalau tidak ada nasi padang. bagaimana ceritanya ?
Bayu : Sebenarnya yang namanya kita orang Sumatera ya kalau untuk urusan perut apalagi nasi padang nggak bisa lepas. Itu nomor satu. Tidak boleh telat dan nggak boleh ditawar. Karena memang dari dulu, di Papua juga begitu. Sebelum bertanding itu kita makan nasi padang dulu, makan bersama agar lebih semangat.
Tribun : Kepada siapa minta nasi paddangnya ?
Bayu : Saya ngomongnya ke pelatih. Di Semarang kemarin kita diberlakukan babel (nggak boleh kemana mana) karena pandemi Covid-19. Selama kami disana ya dari hotel ke venue, itu rutinitas kami disana. Pesan makanan dari aplikaasi juga nggak diperbolehkan panitia. Saya bilang ke pelatih, "Kalau belum makan nasi padang, saya ngga mau bertanding". Akhirnya diusahakan.
Baca juga: Bayu Putra Yuda Atlet Renang Asal Jambi Raih Medali Perak di ASEAN Paragames 2022
Tribun : Pada awalnya apa yang dilihat NPC dari Bayu, sehingga mendampingi sampai saat ini ?
Abraham : Sejak awal kita bertemu Bayu sudah kita lihat ada harapan didalamnya. Saat itu tahun 2009, saat bayu masih SMA. Awalnya kita coba di kolam, ada potensi. Setelah itu kita kembagkan dia, kita latih terus untuk bisa berlatih lagi lebih fasih lagi. Walaupun memang tidak semulus yang kita bayangkan. Banyak juga yang kita lalui hingga sampai diposisi saat ini. Pertama bayu juga dalam hari hari nya butuh pengidupan, butuh penghassilan. Itu yang membuat kita mensiasatinya. Ketika dia dipanggil ke Pelatnas, kita tidak punya anggaran. Kita diskusi di NPC, dan bilang kalau itu untuk tujuan prestasi kedepan kita harus upayakan. Kita harus cari uangnya. Yang penting dia berangkat dan semuanya tidak sia sia. Dia berprestasi.