Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Komnas HAM Belum Juga Olah TKP Kasus Brigadir Yosua Tewas, Ini Alasan Beka Ulung Hapsara
Olah TKP tewasnya Brigadir J Yosua Nofriansyah Hutabarat akan dilakukan Komnas HAM usai pemeriksaan ferdy sambo. Pembunuh brigadir j terungkap nanti.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komnas HAM yang ambil bagian dalam mengungkap kebenaran terkait tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat, hingga kini belum lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara).
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengatakan olah TKP baru akan mereka lakukan setelah mendapatkan keterangan dari orang-orang yang dianggap perlu dimintai kesaksiannya.
"Kami menganggap bahan-bahan keterangan yang dibutuhkan belum didapatkan penuh," ucap Beka Ulung Hapsara, dikutip dari program Aiman, tayang di Kompas TV, Senin (1/8/2022).
Dia menyebut olah TKP akan dilakukan setelah pihaknya mendapatkan keterangan dari Irjen Pol Ferdy sambo dan Istri.
"Setelah itu kami baru kami melakukan Olah TKP," ungkap Beka Ulung.
Dia menyebut pihaknya dalam membedah kasus ini memang berbeda dengan cara yang dilakukan oleh Polri.
"Kami memulainya dengan meminta keterangan dari keluarga Brigadir Yosua," ujar dia.
Beka Ulung Hapsara juga mengaku Komnas HAM sudah mendapatkan keterangan dari Vera, pacar Brigadir Yosua Hutabarat.
Sementara saat Aiman menanyakan soal panggilan tak terjawab ke ponsel Vera sebanyak 23 kali, Beka mengatakan belum tahu detil jumlahnya.
"Soal jumlahnya saya belum bisa konfirmasi, 21 kali, 23 kali atau berapa kali," kata dia.
Sedangkan masalah ancaman pembunuhan yang terjadi sejak Juni hingga Juli, dia bilang Komnas HAM akan mendalami poin tersebut.
Sementara itu, Kamaruddin Simanjuntak, Koordinator Tim Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat mengatakan, soal ancaman pembunuhan itu memang ada disampaikan Brigadir Yosua kepada orang yang dipercaya melalui telepon.
Dia menyebut sudah meminta Polri agar mendalami hal tersebut sebagai petunjuk dugaan pembunuhan berencana yang dilaporkan oleh pihaknya.
Sementara itu, dia juga menyebut Yosua merupakan sosok yang memiliki hubungan baik dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawati.
Dia mendapat kepercayaan dari keluarga Ferdy Sambo. "Karena dia berprestasi," ucapnya.
Selanjutnya Kamaruddin juga mengatakan, pada 1 Juli 2022, istri Ferdy Sambo pun memanggil adik Yosua.
"Ibu putri memanggil adiknya. dipanggil dia ke rumahnya, dia diberi dompet, uang, kemudian ada janji akan membantu mengurus kepindahannya ke Jambi," ungkap Kamaruddin, dalam tayangan di program Kabar Petang TV One.
Baca juga: Walau Merasa Terancam, Pacar Brigadir Yosua Tak Gunakan Perlindungan LPSK
Kondisi Pacar Brigadir Yosua
Pacar Brigadir Yosua Hutabarat, Vera Simanjuntak, tidak menggunakan jasa LPSK, setidaknya hingga beberapa waktu ke depan.
Sempat ada keinginan Vera mendapatkan perlindungan negara melalui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Namun niat itu diurungkan saat ini, karena adanya persyaratan yang dirasa tidak akan membuatnya nyaman.
Hal itu diungkapkan Ramos Hutabarat, Kuasa Hukum Vera Simanjuntak, di Kota Jambi, Senin (1/8/2022) sore.
Syarat terbesar yang menurutnya jadi pertimbangan Vera adalah soal komunikasi yang akan terputus dengan keluarga ketika dalam perlindngan LPSK.
"Ketika diamankan LPSK, semua pihak termasuk keluarga tidak bisa menghubungi dulu. Itu yang menjadi pertimbangannya," ungkapnya.
Untuk sementara, katanya, tidak jadi menyampaikan permohonan perlindungan ke LPSK, seperti yang sudah dilakukan istri Irjen Pol Ferdy Sambo dan Bharada E.
"Cukup dengan perlindungan yang sekarang aja. Ancaman serius sejauh ini belum ada," ungkap Ramos Hutabarat.
Dia mengakui, Vera memang merasa sedang terancam, setidaknya tidak nyaman, karena bertemu dengan orang-orang baru.
"Apalagi sejak pemeriksaan di Polda itu, ada yang bilang dia sebagai saksi kunci, itu membuatnya menjadi merasa takut," ungkapnya.
Baca juga: Bharada E Ngaku Ditembak hingga Terpaksa Membunuh Brigadir Yosua

Sementara untuk kondisi Vera Simanjuntak yang merupakan seorang bidan itu, ucapnya, saat ini dalam keadaan sehat, namun tidak bekerja lagi.
Hanya saja Ramos belum tahu apakah tidak bekerja karena mengundurkan diri atau diberhentikan.
Vera Simanjuntak dan Brigadir Yosua Hutabarat menjalin hubungan asmara selama 8 tahun, sejak gadis itu masih berstatus mahasiswi.
Hubungan mereka sudah masuk ke tahap yang serius, bahkan berencana akan menikah awal tahun depan.
Namun situasinya berubah mendadak. Brigadir Yosua menghembuskan nafas di ujung peluru, polisi menyebut kejadiannya di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo.
Penyidik Bareskrim Mabes Polri pun memeriksa Vera Simanjuntak untuk dapatkan keterangannya, di Mapolda Jambi, beberapa waktu lalu.
Berita terbaru Tribunjambi bisa disimak di Google News.
Baca juga: Update Kematian Brigadir Yosua, Ponsel dan Baju Dinas Hilang Padahal Bisa Jadi Petunjuk
Baca juga: Rekaman CCTV Sebelum Brigadir Yosua Ditembak, Ada Tangisan Istri Ferdy Sambo
Baca juga: Bukan Brigadir J, Namanya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ini Profil Lengkapnya