Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Penembakan Brigadir Yosua, Ketika Samuel Hutabarat Menyanggah Pak Hendra
Pak Simatupang. Juga Pak Hendra. Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yosua korban tewas polisi tembak polisi, beberapa kali menyebut dua nama itu.
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Tapi menurut Samuel, tidak ada ratusan polisi yang mengepung rumahnya. Ia membantah kabar itu. Kecuali, ada saling bantah antara dia dan Pak Hendra.
Baca juga: Penembakan Brigadir Yosua, Karumkit Bhayangkara Jambi Cek Persiapan Lokasi Autopsi
"Cerita pak Hendra katanya anak saya masuk ke kamar ibu Putri (istri Ferdy Sambo) dan todongkan senjata, meraba-raba, Ibu Putri menjerit," kata Samuel saat mencertikan kejadian Senin malam.
Hingga akhirnya cerita sampai adegan baku tembak antara Brigadir Yosua dan Barada E. Lalu, Samuel pun menyanggah. Mulai dari soal tembakan meleset dari jarak dekat dan cara almarhum Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat memegang senjata.
"Saya sanggah, tembakan anak meleset. Saya awam, tapi saya rasa lebih enak menembak menggunakan dua tangan. Dari tujuh tidak ada yang tepat, kalaupun E pun mengelak, jarak berapa?" sanggah Samuel. Ia diceritakan bahwa anaknya menembak menggunakan dua tangan.
*
Kini, setidaknya sudah tiga pejabat di kepolsisian dinonaktifkan.
Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan dari Kadiv Propam Polri yang diumumkan pada Senin (18/7) malam. Lalu sosok yang oleh Samuel Hutabarat disebut Pak Hendra, yakni Brigjen Hendra Kurniawan dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Karo Paminal Divisi Propam. Ketiga Kombes Budhi Herdi Susianto dinonaktifkan sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Syahdan kasus ini terus bergulir.
Kabar terbaru, Bareskrim Polri menyebut kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan. Penyidik merampungkan gelar perkara kasus ini pada Jumat (22/7/2022) sore.
Yakinlah, masih banyak kejutan dari kasus ini. Terlebih dari autopsi ulang yang kabarnya dilakukan dalam waktu dekat. Dan kredo tidak ada kejahatan yang sempurna kembali menemukan buktinya. (*)