Brigadir Yosua Tewas Ditembak
Sederet Kasus Polisi Tembak Polisi, Mulai dari Cemburu Hingga Bawahan Tembak Atasan
Kasus kematian Brigadir Yosua atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas ditembak oleh Bharada E, bukan kasus pertama polisi tembak polisi
Penulis: Deddy Rachmawan | Editor: Deddy Rachmawan
Hingga Rabu (13/7/2022) polisi pun masih ada yang berada di rumah duka. Kapolda Jambi Irjen Pol Rachmad Wibowo yang menyambangi rumah duka Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat di Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, juga memerintahkan dokter dari Polda Jambi datang. Mereka diminta memeriksa kesehatan keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat masuk polisi pada 2012. Dari Polda Jambi ia kemudian mengikuti pendidikan di Watukosek.
Pertama ia bertugas di Markas Brimob yang ada di Pamenang, Merangin. Tiga tahun setengah kemudian ia ditarik ke Mako Brimob di Kota Jambi.
Pada 2019 akhir, Yosua ke Jakarta.
"Ia telepon, saya dipanggil ke Jakarta, Pak. Saya mungkin jadi ajudan d Jakarta kalau lulus, " kenang Samuel Hutabarat.
Saat itu menurutnya Ferdy Sambo masih Bintang 1. Dia, sambungnya, mau jjadi ajugan Pak Sambo. Hingga akhirnya waktu berjalan, Irjen Ferdy Sambo menjad Kadiv Provam Polri. "Dan tahu kami, anak kami ajudan Pak Ferdy Sambo, " imbuhnya.
"Ia cerita mereka keluarganya baik. Bapak, ibu, anaknya baik. Makanya kami syok dengan kejadian ini, ada apa ini," Samuel bertanya.
Samuel mengenang saat anaknya pamit untuk tugas ke Papua. Ia tidak membekali anaknya dengan uang. "Saya kasih Alkitab saat ke Papua," ujarnya sembari menangis. (Deddy Rachmawan)