Sensasi Bermain Lukah Gilo Biduk Sayak Permainan Tradisional Masyarakat Jernih Sarolangun
Lukah gilo merupakan permainan tradisional untuk menghiburan masyarakat Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun sejak ratusan tahun silam.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Lukah gilo merupakan permainan tradisional untuk menghiburan masyarakat Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun sejak ratusan tahun silam.
Permainan ini akan dimainkan masyarakat setempat pada momentum tertentu.
Idris, Ismadi dan Muhammad Ziad merupakan dua orang pawang lukah gilo di Desa Jernih. Meraka sudah puluhan tahun memandu permainan tradisional ini.
Lukah gilo sudah sejak lama dimainkan oleh warga sekitar, menurut cerita Asmadi lukah gilo sudah dimainkan sejak sebelum tahun 1900 dan kini dirinya bersama warga lain mengembangkan kembali agar masyarakat mengenal tradisi nenek moyang terdahulu.
Tradisi lukah gilo biasa dimainkan oleh masyarakat Air Hitam pada momentum menyambut tamu besar seperti tokoh atau para penjabat, menyambut pengantin baru serta acara menghibur masyarakat yang datang ke Air Hitam maupun masyarakat sekitar.
"Setiap ada acara besar seperti ada tokoh maupun acara pernikahan serta acara hiburan rakyat, lukah gilo selalu ditampilkan dalam satu acara tersebut," kata Asmadi pawang lukah gilo Air Hitam kabupaten Sarolangun.
Lantunan alat musik tradisional juga mengiringi perjalanan para pawang dan masyarakat yang ikut memainkan lukah gilo. Biduk Sayak tradisional musik daerah setempat yang mengiringi lukah gilo.
Baca juga: Jalankan SE Gubernur Terkait Batubara, Pemerintah Sarolangun Bentuk Tim Terpadu
"Kawan dari lukah gilo itu Biduk Sayak merupakan kesenian daerah kami. Ado gendang, ada biolanya, ada mic, ketuping," sebut Asmadi.
Sesuai namanya, Lukah merupakan alat untuk menangkap ikan berbahan dasar bambu dan rotan dianyam. Lalu Lukah dibungkus dengan pakaian dibentuk menyerupai manusia dengan dua jenis, laki-laki maupun perempuan.
"Ini bumbu untuk menangkap ikan kami buatlah membentuk seperti orang-orangan sawah hingga berbentuk lukah gilo," ujarnya.
Lukah gilo dapat dimainkan serentak dengan lukah gilo betino dan lukah gilo jantan. Untuk pemudi dan ibu-ibu pada suatu acara memainkan lukah gilo betino dan pemuda dan bapak-bapak memainkan lukah gilo jantan.
Sebagai pawang Ismadi bertugas mencari kebatinan orang-orang terdahulu, menelisik hingga akhirnya dipertemukan. Lukah gilo di bacakan mantra-mantra ditepuk oleh Iswadi hingga lukah gilo tersebut hendak terbang, dipegangi oleh sejumlah warga yang hendak ikut dalam permainan tradisional itu.
Dalam permainan ini, lukah gilo akan dihidupkan oleh pawang lalu pegang oleh 4 orang atau lebih. Seperti yang dirasakan oleh pemuda yang ikut dalam permainan ini, lukah gilo seperti ingin terbang menarik melawan saat dipegang oleh para pemain.
Baca juga: Sarolangun Masih Butuh Ribuan Tenaga Guru ASN
"Roh yang masuk ke dalam lukah gilo ini bukan jin, bukan iblis. Malaikat yang masuk kedalam ini lukah gilo ini, tidak menganggu para masyarakat dan penonton saat atraksi berlangsung," sebut Iswadi.
Bermain lukah gilo tidak memiliki efek pada masyarakat yang menonton maupun yang ikut menahan lukah gilo. Tidak ada efek samping hanya sebatas hiburan masyarakat.