Tips Kesehatan
Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak, Tetap Lakukan Protokol Covid-19
Penyakit hepatitis akut ini membuat sejumlah anak meninggal dunia. Di Indonesia sendiri ada 3 anak yang sudah menjadi korban.
TRIBUNJAMBI.COM - Penyakit hepatitis akut tengah menjadi perhatian penting bagi orangtua.
Penyakit hepatitis akut ini membuat sejumlah anak meninggal dunia.
Di Indonesia sendiri ada 3 anak yang sudah menjadi korban.
Meski belum diketahui etiologi penyakitnya, namun penting untuk tahu upaya pencegahannya.
Dr dr Muzal Kadim, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi IDAI mengatakan hepatitis akut pada anak terkait dengan saluran pencernaan.
Sehingga, ciri-ciri hepatitis akut pada anak bisa meliputi:
- Demam
- Muntah
- Diare
Gejala lebih lanjutnya adalah:
- Penyakit kuning
- Air kencing berwarna tua seperti air teh
- Gagal hati
- Kejang
- Kesadaran menurun
Pada tahap ini bisa dibilang kerusakan sel hati sudah berada pada level yang cukup parah.
"Kesadaran menurun menjadi tanda bahwa sel hati sudah banyak yang rusak. Jika sampai kejang dan tidak segera ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kematian," kata Dr dr Muzal dalam konferensi pers via zoom pada Sabtu (7/5/2022).
Namun, ciri-ciri hepatitis akut pada anak tersebut perlu dipastikan melalui diagnosis dari dokter ahli.
Sebab, ciri-ciri pada tahap awal atau tingkat lanjut itu bisa menjadi gejala dari penyakit lainnya.
Baca juga: Sikapi Kasus Hepatitis Akut, Bupati Batanghari Perintahkan Dinkes Lakukan Giat Pencegahan
Cara mencegah
Dr dr Muzal meyakinkan bahwa pada dasarnya terdapat cara mencegah hepatitis akut pada anak, dengan kewaspadaan sedini mungkin.
"Jadi sejak dini kita sudah harus aware," ujarnya dengan memberikan beberapa kiat pencegahan sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan sanitasi, makanan dan minuman
Dr dr Muzal mengatakan bahwa sebagian besar infeksi hepatitis ditularkan lewat fekal-oral.
Fekal-oral adalah bentuk penularan melalui mulut dari benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi kotoran orang yang terinfeksi hepatitis.
Sehingga, ia menekankan bahwa menjaga sanitasi dan kebersihan makanan atau minuman yang masuk ke mulut anak sangat penting diperhatikan orangtua.
Orangtua harus memberikan makanan dan minuman pada anak yang pasti terjamin matang dan bersih. Apalagi makanan dan minuman yang akan diberikan kepada bayi.
Orangtua bisa membawakan anak bekal dan menghindari makan-minum di tempat yang tidak terjamin kebersihannya.
Hal itu bisa diterapkan saat berpergian, seperti saat mudik Lebaran.
Baca juga: Pemkot Siapkan Buka Kantin Sehat di Sekolah Terapkan Cegah Penularan Hepatitis Lewat Makanan
2. Alat makan-minum pribadi
Disarankan menghindari menggunakan alat makan umum karena virus hepatitis akut pada anak dapat menular melalui alat makan yang tidak bersih atau terkontaminasi.
Lebih baik anak menggunakan alat makan sendiri, khususnya saat berpergian di luar rumah.
3. Lanjutkan protokol Covid-19
Protokol Covid-19 meliputi mencuci tangan dan menggunakan masker.
Kedua tindakan tersebut pada dasarnya standar untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir bakteri atau virus masuk ke tubuh.
Penyebaran hepatitis akut pada anak juga diduga melalui droplet, selain lewat fekal-oral.
"Menggunakan masker, selain menghindari Covid-19 juga dapat menghindarkan diri dari infeksi hepatitis akut," ucapnya.
Baca juga: Diduga Kena Hepatitis Misterirus, Bayi Umur 2 Bulan di Sumatera Barat Meninggal Dunia
4. Segera tangani kasus saluran cerna tidak wajar pada anak
Dr dr Muzal mengatakan jika anak mengalami demam dan gangguan saluran cerna, tetapi tidak dapat mereda setelah diberi obat yang dijual bebas sebagai pertolongan pertama, segera bawa ia ke dokter untuk penanganan lanjutan.
Ia mengatakan bahwa gangguan saluran cerna dapat menjadi gejala awal hepatitis akut pada anak, sebelum terjadi gagal hati.
Sebelum hepatitis akut berat kita bisa melakukan banyak hal, tetapi jika sudah terjadi gagal hati akan sulit ditangani dan lebih berisiko terjadi kematian.
Ia mengatakan transplantasi hati belum bisa menjadi cara untuk menangani KLB hepatitis akut pada anak.
"Kasus hepatitis akut hati bersifat emergecy," ujarnya.
"Transplantasi hati belum bisa dilakukan untuk menangani kasus yang bersifat emergecy," lanjutnya.
Di Indonesia transplantasi hati telah dipraktikkan untuk sekitar 60-an kasus yang dipersiapkan, di mana tindakannya memakan waktu lama.
Sumber: Kompas.com
Update berita Tribun Jambi di Google News
Alasan Marah Bisa Meningkatkan Tekanan Darah, Simak Cara Terbaik Mengendalikan Marah |
![]() |
---|
Penyebab Stres Membuat Haid Terlambat dan Cara Alami Mengatasinya |
![]() |
---|
Sering Dilakukan Wanita untuk Hilangkan Sakit Kepala, Ini Bahaya Menarik Rambut hingga Bunyi |
![]() |
---|
Cara Melancarkan ASI, Pastikan Rutin Makan Sayuran Hijau |
![]() |
---|
Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala, Sebabkan Depresi hingga Kegemukan |
![]() |
---|