Tribun Wiki

Konsep Pengembangan Kota Bangko dari Kemacetan dan Pertumbuhan Perekonomian

Jalur III Kota Bangko dan konsep pembangunan yang sejalan dibangun untuk pengembangan wilayah kota, mengurai kemacetan dan menekan angka kecelakaan...

Tribunjambi/Darwin
Jalur III Kota Bangko dan konsep pembangunan yang sejalan dibangun untuk pengembangan wilayah kota, mengurai kemacetan dan menekan angka kecelakaan. 

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Jalur III Kota Bangko Kabupaten Merangin dan konsep pembangunan yang sejalan dibangun untuk pengembangan wilayah kota, mengurai kemacetan dan menekan angka kecelakaan hingga pengembangan perekonomian.

Tahukah kamu, jika Kota Bangko, Kabupaten Merangin memiliki konsep pembangunan yang bertujuan untuk mengurai kemacetan, menekan angka kecelakaan dan menunjang perkembangan perekonomian masyarakat.

Ibukota Kabupaten Merangin itu memiliki beberapa konsep pembangunan yang direncanakan pada masa kepemimpinan Rotani Yutaka sebagai Bupati Merangin.

Ariya Asghara selaku Kepala Bidang Bina Program menyebutkan bahwa konsep pembangunan itu yakni Jalur III Kota Bangko, Jembatan Layang, Bangko Outer Ring Road (BORR) dan Bangko Inner Ring Road (BIRR).

Jika dilihat secara utuh, konsep tersebut direncanakan untuk jangka waktu yang panjang seraya mempertimbangkan perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi yang membuat jalanan diramaikan kendaraan perlu diurai agar tidak terjadi kemacetan dan menambah angka kecelakaan dengan membangun jalan Jalur III.

Untuk Jalur III, Ariya mengatakan bahwa perencanaannya dimulai sejak tahun 2003 silam dan berlangsung selama tiga tahun pembangunan.

Seiring perjalanan waktu, dari beberapa konsep itu yang terbangun saat ini yakni Jalur III Kota Bangko, Jembatan Layang dan BIRR.

Jalur III Kota Bangko yang sepanjang 6 kilometer itu dibangun mulai tahun 2004 dan selesai pada tahun 2006.

Baca juga: Bukan Soal Hantu, Ini Tujuan Pansus I DPRD Kota Lubuk Linggau ke Jam Gento Merangin

Konsep Pembangunan

Melihat secara utuh perencanaan pembangunan Kota Bangko, Kabupaten Merangin dari Blue Print terdapat beberapa konsep yang diyakini memiliki dampak positif terhadap masyarakat, baik lalulintas dan ekonomi.

"Pembangunan kota untuk jangka waktu panjang ada beberapa konsep, salah satu nya Jalur III Kota Bangko," ujar Ariya Asghara, Kabid Bina Program Dinas PUPR Merangin.

Nah, jalur tengah yang merupakan aset negara dan pemerintah daerah pada sisi kanan dan kiri bertujuan untuk memecah volume kendaraan yang kian hari semakin banyak.

Maka diharapkan dengan Jalur III itu mampu memperlancar arus lalulintas di Kota Bangko, baik untuk warga Merangin ataupun kendaraan lintas berjalan dengan lancar.

"Tujuannya untuk memecah volume lalulintas kendaraan dari luar kota, sehingga tidak menimbulkan konflik secara horizontal sebidang," katanya.

Dengan demikian, arus kendaraan dapat diurai sehingga tidak terjadi kemacetan dalam kota.

Awalnya, Ariya mengatakan bahwa konsep yang akan dibangun untuk Jalur III yaitu Jalur II. Namun dengan beberapa pertimbangan dan atensi pemerintah pusat agar tidak mengganggu jalan lintas nasional yang ada ditengah jalur.

Kemudian Jembatan Layang yang ada diatas Jalur III itu dibangun sebagai penghubung pengendara dari Pasar Baru ke seberangnnya atau sebaliknya.

Sehingga warga yang melintas tidak perlu masuk ke jalur III jika hendak ke pasar atau sebaliknya.

Baca juga: Bupati Merangin Minta Masyarakat Ikut Awasi Pembangunan

Daerah Lintasan

BORR atau jalan lingkar luar kota dan BIRR dalam blue print tersebut telah dipetakan Daerah yang akan dilintasi oleh kendaraan lintas.

Jalur BORR yang direncanakan yakni dari Mentawak melewati Sungai Batang Merangin, Dusun Mudo, Talang Kawo, Simpang Tengkorak, Pulau Rengas, Pulau Baru, Aur Duri hingga terminal Pulau tujuh.

Namun pembangunan BORR tersebut belum dilaksanakan, lantaran pemerintah daerah masih melakukan pengkajian ulang dalam pelaksanaannya.

Jika terlaksana, manfaat dari BORR tersebut diyakini dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Konsep lainnya yang direncanakan yakni Bangko Inner Ring Road (BIRR). Jalurnya yakni simapang dekat SMA 6 dengan tembusan hingga Pasar Rakyat dengan panjang sekitar 6 kilometer.

Baca juga: Ribuan Botol Minuman Keras Berhasil Diamankan Tim Opsnal Polres Merangin

Mengembangkan Perekonomian

Dengan konsep tersebut diyakini akan menumbuhkan perekonomian masyarakat yang perlahan akan menempati titik titik yang dilalui kendaraan.

Jika konsep yang direncanakan awalnya, termasuk konsep Jalur II Kodim yang juga direncanakan pembangunan disekitarnya yakni perumahan pegawai negeri, perkantoran terpadu maka perkembangan wilayah akan menyebar.

"Jika konsep pembangunan itu berjalan dengan baik, saya rasa perkembangan wilayah akan menyebar," katanya.

Diibaratkannya, jika gula diletakkan disuatu tempat maka semut akan dengan sendirinya mendatangi gula itu. Hal itu juga diharapkan jika konsep tersebut berjalan dengan baik.

Kondisi saat ini dari beberapa konsep itu masih terdapat beberapa yang belum terlaksana, seperti BORR dan BIRR masih didominasi pengerasan jalan.

Terkait banyak yang mengatakan bahwa adanya jalur III itu mengakibatkan terjadinya kecelakaan Ariya berpendapat berbeda.

Sebab jika jalan tersebut digunakan atau dilalui sesuai dengan alurnya, maka hal itu sangat kecil kemungkinan terjadi. Sebab dasarnya seperti di daerah lain, jalur III dibuat untuk mengurai kemacetan dan meminimalisir terjadinya kecelakaan.

Baca juga: Pisah Sambut Kapolres, AKBP Irwan Andy: Merangin Rumah Kedua Setelah Kampung Halaman

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved