Berita Muaro Jambi
Di Muaro Jambi Rerata Sawah Tadah Hujan, Hasil Panen Sering Tak Sesuai
Hampir semua lahan sawah di Kabupaten Muaro Jambi merupakan sawah tadah hujan. Akibatnya, hasil panen petani sering tidak sesuai keinginan.
Penulis: Muzakkir | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Hampir semua lahan sawah di Kabupaten Muaro Jambi merupakan sawah tadah hujan.
Akibatnya, hasil panen petani sering tidak sesuai keinginan.
Padi petani yang sudah bagus terkadang gagal panen akibat curah hujan yang tak menentu.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Muaro Jambi melalui Sekdinnya Madong Butar Butar menyebut, di Kabupaten Muaro Jambi agak sulit untuk dibuat sawah dengan sistem irigasi.
Karena rata-rata sawah berada tak jauh dari Sungai Batanghari, sehingga jika air sungai meluap langsung masuk kesawah.
"Iya, rata-rata sawah tadah hujan. Ada yang punya irigasi, tapi memadai," kata Madong, kemarin.
Akibat tidak mempunyai sistem irigasi yang baik, produksi padi di Kabupaten Muaro Jambi menjadi terhambat.
Sawah yang tadinya bisa tanam dua hingga tiga kali dalam satu tahun, menjadi hanya satu tahun sekali.
"Rata-rata tanam setahun sekali," katanya.
Namun demikian, ada beberapa daerah yang sudah mulai melakukan penanaman sebanyak dua kali dalam setahun.
Seperti dikawasan Kumpe, Pudak dan sebagian sekernan.
"Kita dorong petani untuk tanam dua kali setahun. Beberapa daerah sudah mulai melakukannya," imbuhnya.
Baca juga: TPHP Sebut Dalam Setahun Petani Sawah di Sarolangun Panen 1-2 Kali
Baca juga: Puluhan Hektare Lahan Sawah di Bungo Alami Puso Akibat Banjir
Baca juga: Dinas Pertanian Sebut Tiap Tahun Banyak Alih Fungsi Lahan Sawah ke Pinang Terjadi di Tanjabbar