Perang Rusia Ukraina

9 WNI Terjebak dan Berlindung di Bungker Saat Perang Rusia Ukraina, 120 Orang Dievakuasi

Perang dua negara itu sudah  berjalan dua pekan sejak invasi pertama kali dilakukan oleh Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.

Editor: Rahimin
Aris Messinis / AFP
Seorang anak melihat warga yang mengungsi dari kota Irpin, barat laut Kyiv, selama pengeboman dan pengeboman besar-besaran pada 5 Maret 2022, sepuluh hari setelah Rusia melancarkan invasi militer ke Ukraina. 

Dijelaskan Judha Nugraha, masih ada 13 WNI yang masih dalam upaya untuk dievakuasi dari Ukraina.

Sembilan diantaranya saat ini berada di Chernihiv, serta empat WNI saat ini sudah berada di Lviv.

"Ada sembilan WNI di Chernihiv, dua di Kharkiv namun sudah di Lviv, dan Lviv Alhamdulillah relatif lebih aman. Dua lagi tadi dari Dnipropetrovsk, yang sudah tiba di Lviv tadi pagi," ia menjelaskan.

Judha Nugraha bilang, 32 WNI memilih untuk tetap di Ukraina. Alasannya, sebagian besar sudah menikah dengan warga negara setempat.

"Memang untuk lelaki dewasa Ukraina dilarang keluar Ukraina. Warga negara kita atas pilihan sendiri memilih tetap tinggal bersama keluarga. Dari 32 tersebut termasuk staf KBRI," katanya.

Terkait 9 WNI yang masih ada di Chernihiv, Judha Nugraha bilang, mereka saat ini berada di pabrik plastik tempat mereka bekerja.

Di dalam pabrik tersebut terdapat bungker yang bisa menjadi tempat berlindung bila terjadi keadaan darurat.

"Sembilan WNI kita di Chernihiv, lokasi mereka berada di pabrik tempat mereka bekerja di pabrik plastik. Ada bungker di bawahnya jadi kalau ada sesuatu bisa berlindung di bungker," ujar Judha Nugraha.

Menurutnya, WNI yang saat ini masih berada di Chernihiv tersebut berada dalam kondisi yang aman dan memiliki pasokan logistik dari pihak perusahaan.

Hingga saat ini, pihaknya masih kesulitan untuk menjemput kesembilan WNI itu lantaran masih terjadi pertempuran di Chernihiv.

Namun, KBRI Kyiv serta dirinya selalu menjalin komunikasi dengan WNI yang tertahan di Chernihiv.

"Kita tiap hari selalu menjalin komunikasi dengan mereka. Saat ini dalam kondisi aman, pasokan logisitik aman. Tantangan di Chernihiv saat ini masih menjadi zona pertempuran," pungkas Judha.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Baca juga: Pertemuan Rusia dan Ukraina Tidak Ada Kesepakatakan, Tuntutan Rusia Ditolak

Baca juga: Serangan Udara Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin, Presiden Ukraina: Apa Kalian Manusia?

Baca juga: Miris Kondisi Warga Ukraina yang Dikepung Tentara Rusia, Sembunyi di Bawah Tanah Kekurangan Makan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved