Miris Kondisi Warga Ukraina yang Dikepung Tentara Rusia, Sembunyi di Bawah Tanah Kekurangan Makan

Warga Mariupol, kota di pesisir Laut Azov, Ukraina kekurangan bahan-bahan makanan dan air akibat dikepung tentara Rusia.

Editor: Teguh Suprayitno
Sumber: Evgeniy Maloletka/Associated Press
Foto seorang gadis Ukraina di tempat perlindungan dari bom di Mariupol, Ukraina, Senin (7/3/2022). 

TRIBUNJAMBI.COM, MARIUPOL- Warga Mariupol, kota di pesisir Laut Azov, Ukraina kekurangan bahan-bahan makanan dan air akibat dikepung tentara Rusia.

Blokade Rusia dan minimnya sumber daya membuat akses bantuan sulit mencapai kota tersebut.

Warga sipil di Mariupol dilaporkan kekurangan air bersih, akses pemanas, sanitasi dasar, serta akses komunikasi selama beberapa hari belakangan.

Kesengsaraan warga membuat Palang Merah Ukraina berupaya mengirimkan bantuan ke pihak-pihak yang paling membutuhkan. Tetapi mereka juga kekurangan sumber daya.

“Tidak ada pemanas, listrik, air, gas alam. Dengan kata lain, tidak ada apa-apa di sini, tidak ada barang-barang rumah tangga,” ujar Kepala Palang Merah Mariupol Aleksey Berntsev dikutip Associated Press, Rabu (9/3/2022).

“Warga mendapatkan air dengan cara menampungnya dari atap setelah hujan (salju),” sambungnya.

Gempuran Rusia membuat warga Mariupol harus berlindung di ruang bawah tanah. Sementara di jalanan, mayat-mayat korban perang tergeletak dan dibiarkan tak terambil.

Baca juga: China Tuding NATO Pemicu Perang Rusia-Ukraina

Menurut Berntsev, Palang Merah juga bertugas meneruskan informasi evakuasi kepada warga. Kata dia, membawa informasi tak kalah pentingnya dengan bantuan pada masa perang.

“Terkadang informasi lebih penting bagi orang-orang daripada makanan,” ujar Berntsev.

Tidak adanya listrik membuat warga mesti mengandalkan informasi dari radio mobil untuk mencari tahu kabar terbaru.

Rusia sendiri mengumumkan koridor evakuasi di sejumlah kota untuk mengeluarkan warga sipil. Namun, pihak Ukraina mengkritik Rusia yang berulang kali tetap mengirim serangan saat evakuasi berlangsung.

Pada Rabu (9/3), wakil kepala staf kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko mengaku pihaknya mengharapkan gencatan senjata sementara untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol pada pukul 09.00 hingga 21.000 waktu setempat.

Sebagaimana diwartakan Kyiv Independent, warga Mariupol dan Enerhodar akan dievakuasi ke Zaporizhzhia.

Baca juga: Kota Sumy Ukraina Dibombardir Serangan Udara, Rusia Lakukan Pembunuhan Massal

Selain itu, evakuasi juga dilakukan di daerah lain, yakni Sumy, Izium, Volnovakha, serta kota-kota di sekeliling Kyiv.

Berita ini telah tayang di Kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved