Perang Rusia Ukraina
Cerita Benni Sitanggang WNI di Ukraina, Istri Lagi Hamil 9 Bulan Harus Hadapi Panasnya Perang
Benni Sitanggang yang tinggal di ukraina, tidak pulang ke Indonesia. Melalui akun Youtube, dia menyebut sangat ingin tetap tinggal di Ukraina.
Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
Kemudian, Benni mengatakan saat ini dia harus begadang hingga jam 05.00 waktu setempat.
Dia harus bersiap-siap untuk opsi terburuk bila terjadi sesuati.
Mereka selalu saja mendengarkan alarm berupa suara sirena berbunyi panjang, yang berarti sedang ada serangan.
Bila situasi sudah aman, akan ada bunyi alarm pendek berkali-kali.
"Kalau alarm pendek sudah enam kali, baru kami berani keluar. Itu berarti sedang aman," ujar dia.
Benni pun mengungkapkan ada jam tertentu warga tidak bisa keluar dari rumah.
"Kalau keluar rumah, kita dianggap orang luar, harus bawa dokumen. Kalau nggak akan ditanggap tentara," tuturnya.
Mengapa mereka belum juga pindah ke perbatasan agar istri dan anaknya lebih aman?
Benni menyebut saat ini kereta api sedang tidak beroperasi.
Selain itu, terjadi antrean panjang di stasiun menuju perbatasan.
"Kami tidak punya kendaraan, harus naik kereta api ke perbatasan. Kondisi saat ini, belum bisa untuk melakukan itu," ucapnya.
Benni adalah pria asal Sumatera Utara yang dulu bekerja di kapal pesiar.
Dia kemudian bertemu dengan Tania di sana, dan menjalin hubungan asmara hingga akhirnya mereka memutuskan menikah.
Pasangan Benni dan Tania sudah dianugerahi satu orang anak perempuan yang diberi nama Uli. (*)
Baca juga: Akibat Perang dengan Ukraina, Rusia Dilarang Bertanding di semua Kompetisi FIFA maupun UEFA
Baca juga: 31 WNI Berhasil Dievakusi dari Ukraina ke Menggunakan Bus, Semua Dipastikan Sehat
