Kasus Ternak Lele PT DHD
Pengakuan Kepala Cabang PT DHD Farm Jambi, Kantor Pusat Diperiksa Polda Sumsel
Berita Jambi-Kepala Cabang PT Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Mitra Indotama Jambi, Aliman, mengaku semua kegiatan PT DHD di seluruh cabang..
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Kepala Cabang PT Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Mitra Indotama Jambi, Aliman, mengaku semua kegiatan PT DHD di seluruh cabang memang dihentikan sementara.
Kata Aliman, hal tersebut dilakukan lantaran proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Polda Sumatera Selatan, terhadap sejumlah staf atau karyawan PT DHD Farm pusat, yang berada di Sumatera Selatan.
"Untuk saat ini memang semua aktifitas kita di cabang memang dihentikan sementara menunggu proses pemeriksaan permasalahan ini selesai," kata Aliman, Jumat (15/10/2021) malam.
Aliman tidak berkomentar banyak, terkait dugaan penipuan yang dituduhkan kepada PT DHD tersebut.
Katanya, ia dan stafnya di cabang Jambi hanya menjalankan instruksi dari pimpinan perusahaan di pusat.
"Ya kami dari awal niatnya tidak ada tujuan penipuan, tetapi kita hanya akan menjalankan SOP perusahaan dari pusat," bilangnya.
Baca juga: Melihat Lokasi PT DHD Farm di Sungai Gelam, Ribuan Lele Mati dan Kolam Ditumbuhi Semak
Baca juga: Polda Jambi Terima 27 Laporan, Kerugian Akibat Investasi Ternak Lele di Jambi Mencapai Rp 1,4 Miliar
Baca juga: Polda Jambi Buka Pengaduan Online Buat Korban Investasi Ikan Lele PT DHD
Aliman mengaku, saat ini Polda Sumatera Selatan sedang melakukan pemeriksaan terhadap kantor pusat atas kejadian ini.
"Semua masih dalam proses pemeriksaan," bilangnya.
Untuk diketahui, ratusan warga Jambi, menjadi korban investasi ikan lele PT Darsa Harka Darussalam (DHD) Farm Mitra Indotama.
Tidak tanggung-tanggung, dari keterangan KJ, satu diantara korban jumlah mitra PT DHD di Jambi, mencapai lebih dari 200 orang, dengan total kerugian mencapai hingga miliaran rupiah.
KJ menjelaskan, dalam investasi ikan lele ini sendiri merupakan kerja sama dengan pola bagi hasil.
Di mana, pada modal awal mitra DHD membeli atau menanam modal Rp 10 juta per satu kolam, dengan perjanjian dalam satu kali panen, setiap satu kolamnya mendapat keuntungan Rp 960 ribu.
Kata KJ, dalam satu tahun mitra bisa panen hingga 9 kali.
KJ sendiri mengaku menanam modal untuk 5 kolam, dengan total kerugian Rp 50 juta.
"Saya belum ada satu tahun, jadi baru beberapa kali panen, tetapi sudah kejadian seperti ini," kata KJ, saat dikonfirmasi tribun, Kamis (14/10/2021) malam.