Berita Sarolangun

Orang Merangin Diterkam Harimau Saat Mendulang, Tak Menutup Kemungkinan Terjadi di Sarolangun

Berita Sarolangun-Penambangan emas tanpa izin dan perambahan hutan di hulu Kabupaten Sarolangun menjadi ancaman serius kawasan konservasi.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
ist
Ilustrasi. Bangkai sapi sisa serangan harimau di Kecamatan Sadu Tanjabtim. 

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Penambangan emas tanpa izin dan perambahan hutan di hulu Kabupaten Sarolangun menjadi ancaman serius kawasan konservasi.

Selain tanaman dan tumbuhan banyak pula satwa yang dilindungi negara di kawasan hulu Sarolangun, sebab kawasan ini menjadi penyangga Taman Nasional kerinci Seblat.

Kepala pengelolaan hutan produksi KPHP Limau unit Hulu VII Sarolangun mengungkap, bahwa banyak satwa liar yang berbeda di dekat para penambang emas di Sarolangun.

Salah satu contoh yang terjadi di Kabupaten Merangin, harimau Sumatera telah menyerang pendulang emas di Desa Guguk kabupaten Merangin, provinsi Jambi baru-baru ini.

"Saya pikir sangat jelas kehidupan satwa liar dalam tatanan kehidupan satwa meraka juga memiliki tata krama. Terutama harimau Sumatera yang memiliki wilayah jelajah yang luas dan jelas," ungkapnya, Selasa (28/9/2021).

Ia menyebutkan, bahwa penambangan emas tanpa izin tidak hanya berdampak pada kerusakan alam.

Tetapi, ada satwa liar terutama harimau Sumatera menuntut karena hak tempat hidup atau rumah meraka diganggu oleh manusia.

"Naluri liar hewan itu sebenarnya bukan untuk membunuh manusia, naluri liarnya untuk membuat keseimbangan."

"Nah kenapa sekarang yang diserang manusia, karena rumah mereka sudah dirusak, didobrak-abrik," katanya.

"Menurut saya itu bukan harimau yang menyerang manusia, manusia yang merusak habitat harimau."

"Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka dia hajar juga orang yang merusak habitat dia (satwa liar)," jelasnya.

Misriadi bilang, dari informasi yang ia ketahui, harimau yang menyerang manusia tersebut badan harimau itu agak kurus.

Menandakan harimau Sumatera tersebut dalam kondisi lapar, sudah susah mencari makan atau mangsanya.

Menanggapi terjadinya serangan harimau Sumatera terhadap pelaku penambangan emas tanpa izin di Merangin, KPHP Limau mengatakan, hal itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi di Sarolangun.

Ia menambahkan, fakta saat ini oleh pelaku tambang emas ilegal terutama di kawasan hutan hulu Sarolangun akan memporak-porandakan sistem kehidupan satwa, hingga menyebabkan sumber makanan dari predator, terutama harimau juga akan berkurang.

"Saya imbau ayolah sadarlah sudahi lah tambang emas ilegal. Mari hidup dengan bijak," tuturnya. (*)

Baca juga: Hasil Cek Lapangan, Tim Temukan Jejak Harimau di Merangin

Baca juga: Harimau vs Manusia, Siapa Teror Siapa

Baca juga: Asyik Minum Teh di Pondok, Warga Merangin Tewas Diterkam Harimau

(Tribunjambi/Rifani Halim).

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved