Traveling

Berwisata Selama 14 Hari ke Thailand dengan Budget Rp5 Juta Saja? Simak Tips Backpacker dari Jambi

Pandemi corona yang melanda dunia memang membatasi ruang gerak kita, jangankan untuk traveling dalam beraktivitas keseharian saja banyak prokes

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Fifi Suryani
ISTIMEWA/DOK PUTRI MELIA SARI
(Kiri) Satu dari banyak destinasi wisata air di Thailand yang pernah dikunjungi Sari, backpaker asal Jambi, dan kanan, Sari bersama saudarinya di objek wisata Pantai Phuket di negeri Gajah Putih, lawatannya ke Thailand dilakukan ala backpaker. 

Dormitory merupakan kamar dengan banyak tempat tidur, satu kamar bisa untuk lima sampai delapan orang.

Hostel menyediakan fasilitas seperti kamar mandi, dapur, ruang internet, tempat menyetrika, dan lainnya bisa digunakan untuk bersama-sama.

Tujuannya adalah agar para penghuni hostel bisa saling berbagi pengalaman dan berinteraksi satu sama lain. Pengusaha hostel tidak menyewakan kamar tapi menyewakan tempat tidur.

Di saat Sari melakukan perjalanan ke Phuket Thailand satu orang hanya dikenakan biaya hostel Rp80 ribu per malam.

Tidak hanya menikmati keindahan Phuket, Sari dan saudarinya Rima melanjutkan perjalanan ke Bangkok. Perjalanan menuju Bangkok bisa ditempuh dengan jalur darat dan udara. Dua jalur ini memiliki keungulan dan kekurangannya masing–masing.
Jalur darat memang relatif lebih murah namun waktu perjalanan lebih lama sekitar satu malam, jika naik pesawat waktu tempuh akan lebih singkat hanya 3 jam, namun biaya lebih tinggi.

Sari mengatakan dalam kondisi seperti ini insting seorang backpacker sangat dibutuhkan.

“Harga tiket memang lebih mahal namun di saat–saat tertentu jauh lebih murah, khususnya di saat lagi promo,” katanya.

Sari yang melakukan perjalanan dengan kakaknya ini sangat beruntung karena berkenalan denggan warga lokal yang memiliki bisnis ticketting, sehingga dibantu saat ada tiket murah menuju Bangkok.

Di Bangkok juga banyak terdapat hostel, Tribunners tinggal memilih mau tinggal di mana. Sari memutuskan untuk mencari penginapan di daerah Khao-san Road yang terkenal sebagai daerah backpacker 24 jam.

Namun kali ini Sari dan kakaknya tidak memilih menginap di hostel, karena ada beberapa hotel di Bangkok harganya bisa lebih murah.

“Satu kamar hotel itu memang lebih mahal dari hostel, namun kalau kita berdua kan bisa sharing budget, jadi jatuhnya lebih murah,” katanya.

Untuk perjalanan pulang Sari juga menempuh perjalanan darat menuju Kuala Lumpur untuk melanjutkan penerbangan ke Palembang.

Di sini Tribuners yang melakukan perjalanan harus pintar-pintar menghadapi petugas beacukai Malaysia.

Semua barang akan diperiksa, jika terlalu membawa banyak barang akan dikenakan cukai di negara Jiran tersebut.

Namun dua kakak beradik ini mengatakan semua barang yang dia bawa itu sebagai oleh-oleh untuk keluarganya di Indonesia. Sari juga mengatakan agar mendapatkan harga tiket pesawat yang murah harus membeli PP. Dan jangan lupa juga membeli bagasi di saat pulang untuk antisipasi banyaknya bawaan saat pulang.

Oh iya, selama dua minggu di Thailand dua saudara ini hanya menganggarkan Rp10 juta atau Rp5 juta satu orang.
Jadi gimana Tribunners tertarik menjadi seorang Backpacker?

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved