Jelang PON XX Papua, Sukendro sebut Atlet Jambi Perlu Latihan Mental
Ketua Asosiasi Pelatih Mental Olahraga Wilayah Sumatera, Sukendro menyatakan, atlet Jambi yang akan berlaga di PON XX Papua tak harus latihan fisik.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ketua Asosiasi Pelatih Mental Olahraga (APMOI) Wilayah Sumatera, Sukendro mengatakan, atlet Jambi yang akan berlaga di PON XX Papua tak melulu harus berlatih fisik agar penampilannya maksimal.
Ia juga menitikberatkan pada kekuatan mental para atlet yang harus diperkuat juga.
Sukendro yang juga dulunya sebagai atlet sprinter nasional, mengatakan atlet sehebat apapun fisiknya kalau tidak dibarengi mental yang kuat percuma saja.
"Jadi bagaimana untuk mendapatkan mental yang kuat dan hebat, tidak ada jalan lain. Kata kuncinya try out. Ini adalah alat ukur paling jitu untuk mengukur kekuatan atlet," katanya, Jumat (20/8/2021).
Lanjutnya, try out yang semakin sering akan menguatkan mental tanding atlet.
"Minimal tiga kali try out harus diikuti sebelum bertanding. Try out dengan yang kemampuannya di bawah kita, seimbang dan dengan lawan yang kemampuannya di atas kita," imbuhnya.
Dijelaskannya, dengan try out itu seorang pelatih dapat melihat sisi lemah dan sisi lebih atlet.
"Gagal memang lazim di sebuah kompetisi. Tinggal bagaimana kita mengelolanya hingga bisa berkontribusi positif buat atlet," ulasnya.
Yang paling penting saat ini, kata Sukendro, adalah membuat para atlet lebih lapang dada, bukan malah pasrah.
"Menerima apa adanya dengan kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini," ungkapnya.
Baca juga: DPMPPA dan DPPKM Kota Jambi Dorong Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil
Baca juga: Tak Perlu Takut, Pemerintah Pastikan Semua Merek Vaksin Covid-19 di Indonesia Aman Digunakan
Baca juga: Delapan Remaja di Kumpeh Diduga Jadi Korban Teror Sekelompok Geng Motor, Ini Pengakuan Korban
Tak kalah penting pula, ia menjelaskan perlu mengajak para atlet dan pelatih untuk berfikir lebih realistis.
"Introspeksi diri dan mempersepsikan kegagalan sebagai pelajaran berharga untuk menuju kesempatan berikutnya juga sangat penting," ucapnya.
"Cemas, jenuh, kecewa, kurang percaya diri, dan kurang konsentrasi bisa membuang potensi atlet yang sudah dibangun sejak lama," tambahnya.
Tambah Sukendro, jika itu semua tidak dikelola dengan baik dampaknya membuat motivasi turun, gelisah, suasana hati berubah-ubah, mudah tersinggung dan yang pada akhirnya membuat tidak berdaya.
(Tribunjambi.com/Widyoko)
--