Oknum Polisi Mengamuk
Anggota Satlantas Ngamuk di RSUD Nunukan Sambil Bawa Senpi, Tak Terima Mertua Meninggal Karena Covid
Berita Nasional - Seorang oknum polisi yang diketahui anggota Satlantas Polres Nunukan mengamuk di RSUD Nunukan.
Amarah oknum polisi itu membuat banyak pasien terganggu dan para perawat sempat panik.
Apalagi saat itu, oknum polisi itu masih membawa senjata laras panjang di bahunya.
Perawat berinisiatif meminta pertolongan kepada para petugas jaga, sehingga oknum tersebut bisa dibawa keluar dari ruang ICU pasien Covid-19.
"Pengamanan di RSUD kita dibantu juga dengan aparat dari Kodim 0911/Nunukan. Oknum itu diamankan dan dibawa keluar dari RSUD," lanjutnya.
Amarah oknum polisi yang masih membara membuat ia masih sempat menendang pintu kaca hingga pecah berantakan.
Khairil membantah adanya tudingan RSUD Nunukan "meng-Covid-kan" keluarga pasien yang memicu insiden tersebut.
"Semua yang kita umumkan terkait kondisi pasien adalah hasil laboratorium PCR, pasien sudah masuk RSUD pada 7 Juli 2021. Pasien menderita sakit jantung, paru-paru, dan diabetes melitus," ujarnya.
"14 Agustus, atau sepekan kemudian, kita swab PCR dan hasilnya positif. 15 Agustus sekitar pukul 21.00 Wita, pasien meninggal dunia karena kondisinya lumayan parah, terlebih pasien memiliki komorbid," ujarnya lagi.
Pihak RSUD Nunukan memberikan rekomendasi jenazah tersebut boleh diurus keluarga dan dimakamkan di pemakaman umum bukan pemakaman jenazah Covid-19.
Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
• Letda Inf Rudi Sipayung Terluka Tembak Saat Personel Yonif 715/Matuliato Disergap KKB Goliath Tabuni
• Kurir Narkoba Jaringan Sumatera Diupah Rp 200 Juta Jika Berhasil Antar 18,74 Kilo Sabu ke Pemesan
• Gerakan Peduli Tetangga Muncul di Kebun Handil Jambi, Himpun Sumbangan Sukarela Terkait Covid-19