Tips Kesehatan

Gejala Virus Marburg yang Berbahaya Menurut WHO, Serupa Demam Berdarah

Virus Marburg berasal dari famili yang sama dengan virus Ebola. Gejala infeksi virus Marburg dimulai dari demam tinggi, sakit kepala parah.

Editor: Nurlailis
Reuters/Denis Balibouse
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 

TRIBUNJAMBI.COM - Virus Marburg muncul dan dianggap berbahaya oleh WHO.

Gejalanya serupa demam berdarah dan risiko kematian akibat virus tersebut hampir 88 persen.

Dalam informasi yang ditulis di laman resmi WHO, virus Marburg berasal dari famili yang sama dengan virus Ebola.

Gejala infeksi virus Marburg dimulai dari demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise parah.

Mereka yang terinfeksi juga bisa mengalami diare kronis, perut dan kram, mual dan muntah dapat dimulai pada hari ketiga setelah infeksi.

Diare bisa bertahan selama seminggu. Pada fase ini, mata pasien terlihat cekung, wajah tanpa ekspresi, dan mengalami kelesuan yang ekstrem.

Baca juga: Ini Langkah yang Tepat Untuk Memutus Rantai Penyebaran Virus Corona, Ikuti Vaksin dan Patuhi Prokes

Selain itu, pasien juga bisa mengalami ruam tanpa gatal pada hari kedua dan ketujuh setelah timbulnya gejala.

Banyak pasien mengalami gejala berat setelah tujuh hari infeksi. Pendarahan bisa terjadi di hidung, gsi, dan area vagina.

Selama fase penyakit yang parah, pasien mengalami demam tinggi. Virus tersebut juga memengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan kebingungan, lekas marah dan agresi.

Pada fase akhir, yaitu hari ke 15 setelah terinfeksi, pasien juga bisa mengalami orchitis atau radang testis.

Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara hari kedelapan dan sembilan hari setelah onset atau awal terjadinya penyakit, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.

Diduga, virus Marburg pertama kali menyebabkan wabah pada tahun 1967 di Marburg dan Frankfurt di Jerman, dan di Beograd,Serbia.

Baca juga: Bagaimana Efikasi Vaksin Sinovac Terhadap Virus Corona? Ini Daftar Negara yang Menggunakannya

Wabah ini terkait dengan pekerjaan laboratorium menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang diimpor dari Uganda.

Penularan virus Marburg ke manusia bisa terjadi karena kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.

Setelah seseorang terinfeksi virus, Marburg dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, dan dengan permukaan dan bahan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved