Berita Nasional

Panglima TNI Marah Terkait 2 Oknum TNI AU Lakukan Kekerasan, Perintahkan KSAU Copot Danlanud Merauke

Tak cuma itu, Panglima TNI juga memerintahkan Fadjar untuk mencopot jabatan Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat pelepasan tim evakuasi warga negara Indonesia yang bekerja di kapal Diamond Princess di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (28/2/2020). Pemerintah mengevakuasi 68 WNI di Kapal Diamond Princess yang kini berada di Yokohama, Jepang, terkait merebaknya virus corona . 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto nampaknya mengambil sikap atas viralnya video dua oknum TNI AU di Merauke mekakukan tindakan kekerasan pada seorang warga sipil.

Bahkan Panglima TNI sampai memerintahkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo untuk segera mencopot Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto dari jabatannya sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Johanes Abraham Dimara di Merauke.

Tak cuma itu, Panglima TNI juga memerintahkan Fadjar untuk mencopot jabatan Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) Lanud setempat.

Ia juga memerintahkan hal itu terkait dengan insiden kekerasan yang melibatkan dua oknum TNI AU di Merauke pada Selasa (27/7/2021).

"Sudah (diperintahkan)," ujar Hadi ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (28/7/2021).

Hadi juga memerintahkan Fadjar agar hari ini juga kedua jabatan itu segera diserah-terimakan.

"Saya minta malam ini sudah ada keputusan itu," ujar Hadi.

Tangkap layar dua oknum TNI AU lumpuhkan seorang pria Papua
Tangkap layar dua oknum TNI AU lumpuhkan seorang pria Papua (Twitter @victorcmambor)

Ia pun menjelaskan bahwa keduanya dicopot karena tak dapat membina anggotanya.

Hadi pun mengungkapkan dirinya sangat marah dengan sikap dua oknum Satpom AU yang tak peka dan melakukan kekerasan terhadap penyandang disabilitas.

"(Alasan pencopotan) Karena mereka tidak bisa membina anggotanya. Kenapa tidak peka, memperlakukan disabilitas seperti itu. Itu yang membuat saya marah," ujar Hadi.

Diberitakan sebelumnya bahwa Hadi merespons terkait insiden kekerasan yang melibatkan dua oknum TNI AU di Merauke pada Selasa (27/7/2021).

Bahkan Hadi mengatakan dua oknum anggota tersebut sudah ditindak.

Setelah itu, kata dia, kedua oknum TNI itu akan dimutasi dari Merauke.

"Dua anggota sudah di tindak, setelah itu akan dimutasi dari Merauke," ujar Hadi ketika dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (27/7/2021).

Hadi pun juga mengatakan bahwa Komandan Lanud Johannes Abraham Dimara Merauke telah meminta maaf kepada warga yang bersangkutan serta kepada orang tuanya.

"Danlanud sudah minta maaf kepada orang tuanya dan kepada yang bersangkutan," ujar Hadi.

Baca juga: Kurangi Penyebaran Virus Covid 19 Bandara Sultan Thaha Berlakukan Digitalisasi Validasi Dokumen

Baca juga: HASIL Bulutangkis Hari Ini di Olimpiade Tokyo 2020, Jojo dan Anthony Lolos, Praveen/Melati Gugur

Baca juga: Realokasi Anggaran Pemprov Jambi Difokuskan pada Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo pun juga telah meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan dua oknum anggota TNI AU terhadap seorang warga di Merauke pada Selasa (27/7/2021).

Tidak cuma meminta maaf kepada korban, namun Fadjar juga meminta maaf kepada keluarga korban serta seluruh masyarakat Papua atas insiden tersebut.

"Saya selaku Kepala Staf Angkatan Udara ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh saudara-saudara kita di Papua khususnya warga di Merauke, terkhusus lagi kepada korban, dan keluarganya," ujar Fadjar dalam tayangan di akun Instagram resmi TNI AU, @militer.udara, pada Selasa (27/7/2021).

Fadjar juga mengatakan insiden itu terjadi semata-mata memang karena kesalahan dari anggotanya.

Ia juga turut memastikan tidak ada perintah kedinasan terkait insiden tersebut.

"Kami akan mengevaluasi seluruh anggota kami dan juga akan menindak secara tegas terhadap pelaku yang berbuat kesalahan. Sekali lagi saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang setinggi-tingginya. Mohon dibuka pintu maaf," ujar Fadjar.

Diberitakan sebelumnya dalam sebuah video yang memperlihatkan tindakan dua oknum anggota TNI Angkatan Udara (AU) terhadap seorang warga Papua diduga tuna wicara beredar di media sosial.

Video yang berdurasi 1 menit 21 detik itu diunggah oleh jurnalis Victor Mambor di akun Twitternya @victormambor, Selasa (27/7/2021).

Dalam video itu, seorang pria yang merupakan warga Papua yang diduga tuna wicara tampak ribut di sebuah warung.

Baca juga: Dewan Khawatir Lihat Kerumunan di Lokasi Pembagian BLT

Baca juga: Korban Gantung Diri di Rimbo Bujang Diduga Karena Ada Persoalan Keluarga dan Riwayat Penyakit

Baca juga: Makan di Pesta Pernikahan Dilarang di Kerinci, Tak Ada Nasi Kotak Penuhi Syarat Ini

Sesaat kemudian tiba pula dua anggota TNI AU.

Di situ, dua anggota TNI AU itu kemudian melumpuhkan pria tersebut.

Namun, satu anggota TNI AU itu tampak menginjak kepala pria itu dengan sepatunya.

(*)

Berita lainnya seputar Panglima TNI

SUMBER: TRIBUNNEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved