Kopassus

Kopassus Temukan Peti Uang Dalam Misi, Sosok Ini Teriak Buat Baret Merah Ciut: Nanti Kamu Mati!

Berbicara soal kekuatan militer Indonesia, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) jadi satu diantara pasukan elite tanah yang disegani.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase Tribun Jabar
Benny Moerdani 

TRIBUNJAMBI.COM - Cerita soal satuan elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memang selalu menarik untuk disimak.

Terlebih kisah-kisah heroiknya dalam menjalankan berbagai misi.

Berbicara soal kekuatan militer Indonesia, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) jadi satu diantara pasukan elite tanah yang disegani.

Bahkan Kopassus menjadi pasukan elite yang menguasai beberapa klasifikasi, baik di darat, udara dan air.

Selain dinilai sebagai pasukan elit dengan kemampuan mengerikan. Loyalitas mereka pada negara juga tidak bisa diragukan.

Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) (Ilustrasi)

Siapa yang meragukan loyalitas dan kesetiaan para prajurit Kopassus untuk NKRI?

Korps Baret Merah merupakan pasukan elite TNI AD yang memiliki sejarah panjang loyalitasnya terhadap tegaknya NKRI.

Tak diragukan lagi para prajurit Kopassus merupakan ptariot yang berani mati untuk negara dan tak tergiur oleh harta benda.

Satu diantara kisah yang dialami oleh Benny Moerdani dan Dading Kalbuadi ini merupakan satu diantara yang menginspirasi.

Keduanya saat itu menjalani misi berbahaya terjun ke pertahanan musuh untuk membasmi pemberontak.

Ini merupakan satu di antara misi berbahaya RPKAD.

Pasukan khusus yang saat ini bernama Kopassus itu melakukan penumpasan pemberontakan di beberapa wilayah Indonesia.

Benny Moerdani dan pasukan Kopassus diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.

Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, dia selamat sampai darat.

Baca juga: AKSI Doni Monardo Kala Jalani Misi Bareng Kopassus, Denjaka dan Kopaska Lawan Perompak Somalia

Baca juga: DERETAN Nama Danjen Kopassus Pertama hingga Kini, Orang Belanda Jadi Pimpinan Pertama Baret Merah

Baca juga: SPR-2 Jadi Senapan Runduk Andalan Kopassus yang Diproduksi PT Pindad, Intip Kehebatannya

Bersama pasukan yang dipimpinnya, bandar udara Pekanbaru akhirnya dapat direbut kembali.

Kisah tentang Kopassus ini ditulis Julius Pour dalam buku Benny Tragedi Seorang Loyalis.

Operasi penumpasan PRRI merupakan satu di antara misi berbahaya yang dilakukan Resimen Para Komando Angkatan Darat ( RPKAD).
Pasukan ini merupakan cikal bakal Kopassus.

Operasi militer yang dipimpin Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, berhasil membuat kocar-kacir tentara pemberontak yang saat itu berada di sekitar Lapangan Udara Simpang Tiga, Pekanbaru.

Benny dan pasukan Kopassus diterjunkan dari pesawat untuk bisa ke sasaran.

Meski belum pernah ikut latihan terjun payung, Benny Moerdani sukses terjun dengan selamat bahkan mampu memimpin pasukannya merebut bandar udara Pekanbaru.

Pertempuran didahului dengan serangan udara ke daerah lawan.

Kopassus dan Benny Moerdani
Kopassus dan Benny Moerdani (Kolase/TribunJambi.com)

Di atas udara Lapangan Udara Simpang Tiga yang dikuasai pasukan PRRI, satu persatu pesawat pemburu P-51 Mustang dan Bomber B-25 Mitchell menukik berurutan.

Pesawat pemburu itu pun menghamburkan rentetan peluru berkaliber 12,7 milimeter.

Aksi gabungan fighter dan bomber itu dimaksudkan untuk mengamankan Lapangan Udara Simpang Tiga, sebelum pasukan Lintas Udara diterjunkan.

Pasukan PRRI yang mengawasi senjata Arhanud di landasan, hanya sempat memberikan perlawanan sebentar, sebelum berhamburan melarikan diri.

Pasukan penyerbu, terdapat Letnan Satu Leornadus Benny Moerdani, Komandan Kompi A RPKAD.

Sebagai Danki (komandan kompi), Benny agak resah.

Pasalnya, meski memiliki kualifikasi Komando, dia sama sekali belum pernah mengikuti latihan terjun.

Isyarat bersiap

Mendekati Simpang Tiga, jump master memberi isyarat bersiap.

Begitu lampu merah menyala pintu Dakota langsung terbuka.

Tiga kompi pasukan Lintas Udara berhasil mendarat dengan selamat tanpa kerugian apapun.

Para pemberontak tak mengira pasukan TNI telah mendarat.

Baca juga: BUKTI Kopassus Jadi Lawan Berat Tentara Asing, Video Baret Merah Duel Sama Tentara Singapura Viral

Baca juga: HASIL Bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Praveen/Melati Melaju ke Perempatfinal Lawan Wakil China

Baca juga: Duel Kopassus Vs Marinir Pernah Buat Ibukota Jakarta Mencekam, Bentrokan Usai saat Sosok Ini Tiba

Melihat pasukan Komando bergerak cepat sembari mengumbar tembakan, pasukan PRRI lari kocar kacir masuk hutan.

Pasukan pemberontak itu meninggalkan peralatan perang dan bantuan dari Amerika Serikat yang baru dikumpulkan di landasan.

Temukan peti penuh uang

Ada hal mengejutkan ditemukan RPKAD.

Saat di landasan, Letnan II Dading Kalbuadi, rekan Benny, menendang sebuah peti kayu.

Mereka pun terkejut saat melihat isi dari peti tersebut.

Ternyata, peti itu berisi uang dengan jumlah banyak.

Dading sempat bertanya kepada Benny, yang kemudian dijawab untuk ditinggalkan saja.

"Sudahlah jangan kau hiraukan. Tinggalkan saja, nanti kamu mati," ujar Benny.

Selain uang, pasukan baret merah itu dikejutkan pula dengan persenjataan para pemberontak.

Semuanya senjata modern.

Walau menerima bantuan senjata dari asing, rupanya, PRRI tak punya semangat juang yang begitu tinggi.

Hanya dalam hitungan menit, Lapangan Udara Simpang Tiga jatuh ke tangan RPKAD.

Benny, dengan inisiatifnya, menyuruh seorang anggota PRRI yang menyerah untuk menyetir sebuah truk berkeliling beberapa kali di landasan.

Itu untuk memastikan tidak ada ranjau atau bobby trap yang dipasang PRRI di sekitar landasan.

Itulah satu di antara misi RPKAD saat menumpas pemberontakan di Indonesia.

Baca juga: Khasiat Kunyit untuk Meningkatkan Imun Tubuh dan Mengurangi Peradangan

Baca juga: Update Terbaru Kasus Positif Covid-19 Hari Ini 26 Juli 2021 di Indonesia, Ada Penambahan Segini

Baca juga: Sempat Heboh Seruan Jokowi End Game Tolak PPKM, Mahfud MD: Hanya Jadi Hiburan Saja

(Tribunjambi.com)

Berita lainnya seputar Kopassus

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved