Sempat Heboh Seruan Jokowi End Game Tolak PPKM, Mahfud MD: Hanya Jadi Hiburan Saja

Hal itu membuat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD ikut menanggapinya.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sempat heboh seruan untuk menolak PPKM yang terjadi dan viral di media sosial.

Hal itu membuat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD ikut menanggapinya.

Menurutnya ada 7 orang yang menjadi dalang seruan aksi tersebut.

Bahkan Mahfud MD mengatakan pelakunya adalah kelompok 'tidak murni' yang selalu menyalahkan apapun keputusan pemerintah.

"Kelompok tidak murni itu adalah kelompok yang selalu menyalahkan keputusan pemerintah."

"Itu sudah diketahui (yang menyebarkan), hanya orang, makanya nggak ada pengikutnya, hanya jadi hiburan saja, menurut saya gapapa," ungkap Mahfud MD, dalam diskusi bersama Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (26/7/2021) pagi.

Mahfud MD juga menyebutkan pemerintah bakal membiarkan mereka yang terus menyalahkan pemerintah.

Dirinya percaya, masyarakat saat ini jauh lebih pintar dengan memahami kondisi yang sedang terjadi.

Terbukti, banyak masyarakat yang sudah mau mengantre vaksin.

Baca juga: Lowongan Kerja PT Mayora Indah Tbk untuk Lulusan D3 dan S1 ada 3 Posisi Lengkap Kriteria dan Syarat

Mahfud juga heran dengan anggapan pemerintah yang ikut terkena hoaks seruan aksi 'Jokowi End Game'.

Padahal, saat itu pemerintah sudah tahu tak akan terjadi aksi lantaran pelaku penyebar hoaks hanya iseng.

Mahfud MD juga mengatakan, ada tujuh orang yang menjadi dalang di balik aksi seruan 'Jokowi End Game' dan mereka telah meminta maaf.

"Kemarin ada yang mengatakan pemerintah berlebihan mau menghadapi demo, tapi ternyata demonya tidak ada. Siapa yang berlebihan? Kita tahu bahwa demo tanggal 24 Juli 2021 tidak akan ada."

"Kita sudah tahu karena tidak ada yang pegang komando, itu gampang untuk menemukan siapa yang menyebarkan. Alat di Polri ada, di BIN ada, di TNI ada, semuanya sudah ada, siapa yang penyebar pertama itu dicari dari situ."

"Ternyata hanya iseng, ada 7 orang, kita tanya, mereka mengatakan 'kami hanya iseng' lalu minta maaf," ungkap mantan Ketua MK ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved