Kopassus
Pasukan Elite AS Angkat Tangan Saat 'Duel' Lawan Kopassus, Green Berrets Tumbang saat Makan Durian
Setiap prajurit Kopassus juga mampu menembak tepat layaknya sniper tanpa dibantu teropong dalam jarak minimal 300 meter.
Misalnya makan beling sewaktu mempraktikkan ilmu debus, benar-benar membuat para pasukan khusus AS sama sekali tak berkutik.
Maka menjadi masuk akal jika dalam pertempuran melawan pasukan khusus TNI, para pasukan khusus AS yang bertempur tanpa menggunakan teknologi militer canggihnya, bisa dengan mudah dikalahkan.
Tulisan ini bersumber dari buku Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, PBK, 2009.
Unit Satuan di Kopassus
Memang sudah diakui kehebatannya, Ketangguhan dari prajurit Kopassus memang bukan isapan jempol belaka.
Hal ini terlihat dari sejarah pembentukan pasukan elite TNI AD yang menyerap 'ilmu' dari beberapa negara.
Pada 1980-an, ABRI (sekarang TNI) juga hendak membentuk pasukan khusus yang memiliki kemampuan antiteror.
Saat itu, satuan pasukan khusus dari berbagai negara juga dijadikan sebagai referensi.
Baca juga: Diupah Rp 3 Juta Sekali Antar Dari Sumsel ke Batanghari, BNNK Ringkus Kurir Sabu-sabu
Baca juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer untuk Selasa 12 Juli 2021, Cancer Harus Profesional
Baca juga: 2 Cara Mudah Mengetahui Pengumuman CPNS 2021 di SSCASN
Dari berbagai referensi yang diperoleh, seperti ilmu pasukan khusus dari Jerman (GSG-9), Inggris (SAS), pasukan khusus antiteror Angkatan Laut Prancis dan pasukan khusus Korea Selatan.
Satuan-satuan itu banyak mempengaruhi pembentukan pasukan khusus di lingkungan TNI.
Teknik pelatihan pasukan khusus dari sejumlah negara itu kemudian direkomendasikan Asisten Intelijen Hankam/Kepala Pusat Intelijen Strategi, Letjen TNI LB Moerdani, untuk segera diterapkan dalam pembentukan pasukan khusus TNI di kesatuan Kopassus.
Grup-grup di Kopassus
Grup 1/Parakomando: berlokasi di Serang, Banten
Grup 2/Parakomando: berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus: berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
Grup 4/Sandhi Yudha: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Grup 5/Anti Teror: berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
* Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Danjen Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.
Pasalnya semua teknik yang diramu dari berbagai ‘aliran’ pasukan khusus itu, diyakini mampu membentuk tiap personel pasukan khusus TNI menjadi pasukan tempur yang sangat profesional.
