Pengakuan Luhut soal Pemerintah Minta Bantuan Singapura hingga China untuk Atasai Covid-19

Kasus Covid-19 di Indonesia tengah melonjak tinggi sebulan terakhir. Bahkan pemerintah telah menghubungi Singapura dan China.

Editor: Teguh Suprayitno
Channel YouTube Karni Ilyas Club
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. 

Pengakuan Luhut soal Pemerintah Minta Bantuan Singapura hingga China untuk Atasai Covid-19

TRIBUNJAMBI.COM-Kasus Covid-19 di Indonesia tengah melonjak tinggi sebulan terakhir. 

Pemerintah mengalihkan beberapa bangunan sebagai rumah sakit darurat untuk dapat menampung pasien Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku pemerintah telah berkomunikasi dengan Singapura hingga China untuk meminta bantuan terkait penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu merespons tingginya lonjakan kasus virus corona di Indonresia beberapa waktu terakhir.

"Kalau ada yang bilang tadi perlu bantuan dari luar kita juga sudah komunikasi dengan Singapura, kita komunikasi juga dengan Tiongkok dan komunikasi juga dengan sumber-sumber lain," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021).

Namun Luhut tak mengungkap secara detail bantuan yang ia maksud.

Meski begitu, ia memastikan, langkah tersebut ditempuh guna menekan laju penularan virus corona yang belakangan ini terus melonjak, dan diprediksi masih akan meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

Luhut mengatakan, pemerintah telah memesan 10.000 oksigen konsentrator dari Singapura. Sebagian oksigen katanya sudah mulai tiba di Tanah Air.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Indonesia Melonjak 352 Persen, Pemerintah Terpaksa Impor Tabung Oksigen

Oksigen konsentrator berisi oksigen dari udara bebas yang kemudian diproses dan bisa dihirup penggunanya.

Nantinya, oksigen konsentrator diperuntukan bagi pasien yang bergejala ringan.

Sementara, penggunaan tabung oksigen biasa akan diprioritaskan untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif.

Luhut mengakui bahwa beberapa waktu lalu terjadi kekurangan suplai oksigen untuk kebutuhan medis. Namun, dalam 2-3 hari terakhir pemerintah telah menambah stok oksigen yang didatangkan dari berbagai wilayah seperti Morowali, Cilegon, hingga Batam. 

"Oksigen sampai hari ini kita hitung sudah dibuat skenario oleh tim itu bisa sampai 5.000, mungkin paling jelek kita sudah bisa sampai 60.000- 70.000 kasus per hari. Tapi kita

Baca juga: Ini Skenario Paling Buruk Pemerintah jika Kasus Covid-19 Harian Tembus 40.000

tidak berharap itu terjadi," kata Luhut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved