Ibu Muda Ditemukan dalam Keadaan Mulut Berbusa, Keluarga Juga Dapati Pesan di Dinding Rumah
Kejadian tersebut diketahui berawal korban yang tinggal di rumahnya bersama anaknya yang berumur empat tahun.
TRIBUNJAMBI.COM - Kejadian diduga bunuh diri terjadi di9 kawasan Sumatra Selatan
Korban diketahui bernama Arini (26), arga Desa Alai, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, ditemukan meninggal dunia Senin (5/7/2021) dini hari.
Korban yang berstatus Janda beranak satu itu diduga minum racun serangga di rumahnya.
Kejadian tersebut diketahui berawal korban yang tinggal di rumahnya bersama anaknya yang berumur empat tahun.
Saat ditemukan warga, mulut Arini mengeluarkan busa.
Baca juga: Manfaat Jahe Merah untuk Obat Kuat dan Meredakan Nyeri Lutut
Baca juga: OJK Jambi Bertahan Selama Pandemi, Kondisi BPR dan Perusahaan Leasing di Jambi Masih Stabil
Baca juga: Sarolangun Antisipasi Penyembelihan Hewan Kurban Imbau Warga Gunakan Fasilitas Ini
Melihat hal tersebut, anak korban memberitahu kakak ipar korban (Uwak,red) bernama Reli dan istrinya Nila yang merupakan ayuk kandung korban, dan mengatakan bahwa mulut ibunya berbusa.
Kakak iparnya langsung bergegas pergi ke rumah korban setelah tiba di rumah korban betapa kagetnya sebab melihat korban sudah dalam kondisi terlentang di ruang tamu dan sudah dalam keadaan meninggal.
Keluarga masih berupaya menolong korban dengan cara memberikan air minum ke mulut korban, tetapi air tersebut tidak dapat masuk ke dalam mulut korban karena korban sudah dalam keadaan meninggal.
Ia melihat di dinding rumah di ruang tamu tempat korban meninggal ditemukan tulisan yang diduga pesan dari korban untuk keluarga korban dengan tulisan "Motor Juk Kan Ke Bapakku (Motor kasihkan ke Bapak ku)".
Kedua bertuliskan dengan kata-kata "Keluargaku ialah bahagiaku mohon dimaafkan jika aku menyusahkan kalian harapdi maafkan salahku (Keluargaku adalah kebahagianku mohon di maafkan jika aku menyusahkan kalian mohon di maafkan salahku)"
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kades setempat.
Kemudian Kades Alai menelpon Polsek Lembak atas kejadian tersebut.
Kapolsek Lembak AKP Sigit Widodo dan Kanit Reskrim langsung mendatangi lokasi kejadian dan melihat ternyata benar laporan warga tersebut dimana korban ditemukan posisi terlentang dan mulut berbusa dalam keadaan meninggal dunia.
Dilakukan olah TKP dan di temukan tiga buah cangkir yang masih tersisa air minum, satu bungkus plastik di dapur dan kayu arang.
Korban dilakukan pemeriksaan awal oleh Bidan Desa Alai yang di dampingi anggota Polsek Lembak dan tidak ditemukan tanda tanda kekerasan di tubuh korban.
Tetapi agar lebih jelas kemudian korban di bawa ke Puskesmas Lembak dan dilakukan lagi pemeriksaan ulang oleh Dokter Puskesmas seluruh badan korban dan dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Lembak tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Dugaan sementara dokter Puskesmas Lembak bahwa korban meninggal akibat keracunan dan juga dikuatkan dari keterangan saksi-saksi.
Kapolres Muara Enim, AKBP Danny Sianipar, melalui Kapolsek Lembak, AKP Sigit Widodo, mengatakan bahwa hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi serta pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Berdasarkan keterangan pihak Puskesmas Lembak korban tiba di puskesmas sudah dalam keadaan meninggal dan posisi badan sudah agak mengeras.
Dari keterangan pihak keluarga, bahwa korban sudah lama hidup menjanda dan mempunyai satu anak.
Dan keluarga besar korban menerima dengan ikhlas peristiwa ini sebagai musibah serta membuat surat pernyataan tidak bersedia di autopsi dan tidak menuntut proses hukum.
Pihaknya mengamankan barang bukti baju korban, tiga buah cangkir gelas yang berisi air, satu buah puntung kayu bakar yang diduga digunakan oleh korban untuk menulis tulisan di dinding dan satu buah kantong plastik yang masih ada sisa di duga racun potasium.
Sumber : SRIPOKU