Berita Sungai Penuh
Mengenal Gong Buluh Alat Musik Khas Sungai Penuh Kerinci, Sering Dimainkan Saat Upacara Adat
Gong Buluh adalah alat musik khas dari Sungai Penuh Kerinci, Provinsi Jambi. Dahulu alat musik ini dimainkan pada berbagai upacara adat
Penulis: Herupitra | Editor: Rahimin
Mengenal Gong Buluh Alat Musik Khas Sungaipenuh Kerinci, Sering Dimainkan di Upacara Adat
TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Gong Buluh adalah alat musik khas dari Sungai Penuh Kerinci, Provinsi Jambi.
Dahulu alat musik ini dimainkan pada berbagai upacara adat. Misalnya seperti penurunan benda pusaka, maupun penobatan para pemangku adat.
Meski namanya adalah gong, alat musik Gong Buluh ini terbuat dari buluh atau bambu pilihan.
Selain karena terbuat dari bambu, nama Gong Buluh ini juga diberikan karena suara alat musik ini yang mirip dengan gong perunggu.
Gong Buluh disebut merupakan alat musik khas Suku Kerinci yang sudah ada sebelum penyebaran agama Islam.
Bahkan Gong Buluh diyakini sebagai alat musik yang sudah ada sebelum alat musik perkusi lainnya.
Namun kini sudah jarang ditemui alat musik yang ditepuk pakai jari itu dimainkan.
Untuk melestarikan alat musik tradisional tersebut, Karang Taruna Talang Jaya, desa Talang lindung, Kota Sungai Penuh selalu memainkannya.
Seperti di lokasi Kampung Ramadan desa Talang Lindung beberapa waktu lalu, bunyi khas alat musik ini selalu terdengar.
Alat musik ini mengiringi tarian dan pencak silat yang ditampilkan di kampung Ramadan tersebut.
Maira Deswita Ketua TP PKK Desa Talang Lindung mengatakan, kegiatan pemuda setempat selalu menampilkan kesenian khas Sungai Penuh dan Kerinci. Hal itu dilakukan agar budaya tradisional daerah tetap terjaga.
"Itu upaya kita untuk melestarikan kesenian khas kita. Jadi anak-anak muda kita libatkan agar bisa melakukannya," ujar Maira.
Seperti sebutnya, alat musik gong buluh, anak-anak di desa setempat diajari diajari cara memainkannya. Mereka juga ditampilkan dalam pertunjukan.
"Alhamdulillah anak muda di desa kami ini sudah banyak yang bisa memainkannya," akunya.
Dalam upaya melestarikan alat musik Gong Buluh sebutnya, alat musik ini bukan saja dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional dan pencak silat saja.
Namun, alat musik ini juga dimainkan dikolaborasikan dengan alat musik modern.
"Agar tetap bisa dikenal, Gong Buluh juga dimainkan dengan berkolaborasi dengan musik-musik lain," jelasnya.
Ia menjelaskan, alat musik Gong Buluh memiliki bentuk memanjang seperti bilah bambu. Untuk memainkan Gong Buluh ini tidak diperlukan alat tambahan.
Karena Gong Buluh dapat dimainkan dengan mengetuk-ngetukkan tangan ke bilah bambu Gong Buluh. Ketika tangan mengetuk Gong Buluh, maka nantinya akan ada suara seperti perpaduan gong dan kendang yang terdengar.
• Cek Endra Nyaris Kalahkan Haris di Sungai Gelam, Suara Hasil PSU Hanya Selisih Segini
• Resepsi Pernikahan dan Acara Hajatan di Muarojambi Belum Dibolehkan, Kecuali Setelah Tanggal Ini
• Narai Tottepack, Brand Lokal Jambi Ini Ciptakan Tas Milenial Nan Tangguh Dengan Empat Gaya Pemakaian
Inilah sebabnya, Gong Buluh disebut juga sebagai Gong Ketuk, karena cara memainkannya yang diketuk. Selain itu, Gong Buluh juga bisa dimainkan hanya dengan satu Gong Buluh saja, yang diiringi dengan satu orang yang menyanyi sebagai melodi pengiring.(tribun jambi/herupitra)