Serangan Israel ke Jalur Gaza Terus Berlanjut, Benjamin Netanyahu Sebut Tagih Harga Mahal dari Hamas

Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pemboman mematikan di Jalur Gaza akan terus berlanjut. Dorongan untuk gencatan senjata

Editor: Suci Rahayu PK
istimewa
Serangan Jet Tempur Israel di Jalur Gaza. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kecaman dari dunia internasional tidak membuat Israel menghentikan serangan ke Jalur Gaza.

Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pemboman mematikan di Jalur Gaza akan terus berlanjut.

Dorongan untuk gencatan senjata juga tak menghentikan serangan dari Hamas dan israel.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (16/5/2021), Banjamin Netanyahu mengatakan serangan udara Israel terus berlanjut dengan "kekuatan penuh" dan akan "memakan waktu".

Roket terbang di langit malam dari Beit Lahia utara Gaza, ke Israel pada 14 Mei 2021. Israel membombardir Gaza dengan serangan udara dan artileri sebagai respons serangan roket yang dilakukan kelompok Hamas.
Roket terbang di langit malam dari Beit Lahia utara Gaza, ke Israel pada 14 Mei 2021. Israel membombardir Gaza dengan serangan udara dan artileri sebagai respons serangan roket yang dilakukan kelompok Hamas. (AFP PHOTO/MOHAMMED ABED)

Dilansir Al Jazeera, Benjamin Netanyahu menambahkan bahwa Israel "ingin menagih harga yang mahal" dari para penguasa Hamas di Jalur Gaza.

Otoritas kesehatan di Jalur Gaza menuturkan serangan udara Israel di Kota Gaza telah meratakan tiga bangunan dan menewaskan sekira 42 orang pada Minggu pagi (16/5/2021).

Konflik ini menandai pertempuran terburuk sejak perang 2014 yang menghancurkan di Jalur Gaza.

Serangan udara menghantam jalan pusat kota yang sibuk dan bangunan tempat tinggal dan etalase toko selama lima menit tepat setelah tengah malam, dua bangunan yang berdekatan serta satu lagi berjarak sekira 50 meter dari jalan dilaporkan hancur.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 16 wanita dan 10 anak termasuk di antara mereka yang tewas, dengan lebih dari 50 orang terluka, dan upaya penyelamatan masih dilakukan.

Baca juga: Organisasi Muslim di AS Boikot Open House Gedung Putih, Kecewa Biden Dukung Israel

Baca juga: Konflik Kepentingan Hamas dan Benjamin Netanyahu di Perang Israel-Palestina, Siapa Diuntungkan?

Rumah Pemimpin Tertinggi Hamas Dihancurkan

Sebelumnya, militer Israel mengatakan telah menghancurkan rumah pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yahiyeh Sinwar, dalam serangan terpisah di kota selatan Khan Younis.

Israel tampaknya telah meningkatkan serangan udara dalam beberapa hari terakhir untuk menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin pada Hamas saat mediator internasional bekerja untuk mengakhiri pertempuran.

"Sekira 192 orang telah tewas dan 1.200 lainnya luka-luka di sana sejauh ini," kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Roket yang ditembakkan ke Israel oleh kelompok Palestina di Jalur Gaza, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah menewaskan 10 orang Israel.

Media menjadi sasaran

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved