Kisah Korban Selamat dari Keganasan KKB, Menari Sebelum Tembak Mati Korban: Saya Pura-pura Mati
Ia pun menceritakan kisahnya kepada Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi saat dia berhasil diselamatkan.
TRIBUNJAMBI.COM - Ada beberapa korban dari keganasan KKB yang berhasil selamat .
Satu diantaranya adalah Jimmi Aritonang.
Dilansir dari kompas.com pada Senin (19/4/2021), Jimmi Aritonang merupakan salah satu pekerja di PT Istaka Karya di Nduga, Papua.
Jimmi dan pekerja lainnya adalah pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.
Baca juga: Promo KFC Hari Ini 2 Mei 2021 Menu Crazy Deals Time Rp 59 Ribuan Puasa Seru Sekeluarga
Baca juga: Curhatan Supir Soal Larangan Mudik: Jangan Biarkan Anak Kami Menangis Di Saat Anak Kalian Tertawa
Baca juga: Kehebatan Denjaka yang Heboh Dikabarkan Sudah di Tiba Papua Untuk Berantas KKB, 1 Denjaka = 12 Orang
Ia pun menceritakan kisahnya kepada Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi saat dia berhasil diselamatkan.
Semua berawal ketika seluruh PT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja pada 1 Desember 2018.
Para pekerja libur karena ada upacara peringatan yang diklaim sebagai HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNOPM).
Upacara tersebut memang dilaksanakan oleh kelompok KKB dan dimeriahkan bersama masyarakat.
Tapi mendadak situasi berubah sekitar pukul 15.00 WIT, kelompok KKB mendatangai Kamp PT Istaka Karya dan memaksa seluruh karyawan berjumlah 25 orang keluar.
Seluruh pekerja digiring dalam kondisi tangan terikat dan dikawal sekitar orang KKB bersenjata militer.
Pada tanggal 2 Desember 2018, dengan berjalan kaki, mereka menuju bukit pucak Kabo.
Lalu dipaksa berbaris dengan formasi 5 saf dalam keadaan jalan jongkok.
“Tidak lama kemudian para KKB dalam suasana kegirangan menari-nari sambil meneriakkan suara hutan khas pedalaman Papua," kata Aidi.
"Kemudian secara sadis menembaki para pekerja."
"Sebagian pekerja tertembak mati di tempat dan sebagian lagi pura-pura mati terkapar di tanah."