Pencarian KRI Nanggala
Escape Suit Awak KRI Nanggala-402 Ditemukan Rusak, Panglima TNI Ungkap Kondisi Kapal Selam
Seperti adanya temuan escape suit yang harusnya tersimpan di dalam box dan diambil bila terjadi keadaan darurat.
Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
"Meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selang timbul, bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal."
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ujarnya.
Baca juga: Suara Panglima TNI Bergetar, Sebut 53 Awak KRI Nanggala-402 Gugur, Bagian Kapal Selam Ditemukan
Baca juga: Indonesia Diwakilkan 2 Tim Hebat ini di Turnamen PUBG Mobile Peace Elite Asia Invitational 2021
Baca juga: BREAKING NEWS: Bagian KRI Nanggala-402 Ditemukan, 53 Awak Dinyatakan Gugur
Pihaknya juga menyampaikan duka mendalam atas gugurnya 53 awak kapal KRI Nanggala-402.
"Oleh karena itu, dengan kesedihan yang mendalam, selaku Panglima TNI, saya nyatakan bahwa 53 personel telah gugur," jelasnya.
"Prajurit-prajurit terbaik telah gugur saat melaksanakan tugas di Perairan Utara Bali."
"Selaku Panglima TNI saya menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur," imbuhnya.
Terjadi Keretakan di Kapal
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, terjadi keretakan besar pada KRI Nanggala-402 hingga membuat tenggelam ke kedalaman 850 meter.
Keretakan tersebut berpotensi membuat air masuk ke dalam badan kapal selam.
Mengingat, semakin dalam laut, semakin kuat pula tekanannya.
"Keretakan air masuk kemungkinan ada (penyebabnya) tapi ada kemungkinan juga ada bagian kabin yang air tidak bisa masuk, karena dalam kapal selam kan ada sekatnya, kalau itu ditutup air tidak bisa masuk."
"Itu juga ada kemungkinan seperti itu," kata Yudo dalam konferensi pers, Sabtu (24/4/2021).
Namun, Yudo mengaku masih ada kemungkinan air yang masuk tidak sampai ke bagian kabin.

Sebab, bagian dalam kapal selam terdiri dari kompartemen yang disekat atau ditutup dengan pintu putar kedap.
Sehingga, jika keretakan terjadi pada bagian depan kapal selam dan ABK sempat menutup pintu-pintu penyekat, maka kemungkinan air tidak masuk jauh ke bagian dalam masih bisa terjadi.