Berita Nasional
Kadispen AL Ungkap Risiko Fatal Bila KRI Nanggala-402 Berada di Kedalaman Lebih dari 500 Meter
Tak cuma itu, magnometer KRI Rimau juga mendeteksi adanya daya magnet tinggi di kedalaman 50-100 meter di Perairan Bali.
Perhitungan waktu ini pun berdasarkan kapasitas oksigen KRI Nanggala-402 sejak menyelam.
Dilansir Tribunnews, berdasarkan waktu tersebut, KRI Nanggala-402 yang menyelam pada pukul 03.00 WIB tersebut, hanya bisa bertahan hingga Sabtu (24/4/2021) pukul 03.00 WIB.
"Blackout itu mampu 72 jam, sekitar 3 hari. Jadi bisa sampai Sabtu jam 03.00 WIB."
"Sehingga cadangan oksigen masih ada," ungkap Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2021).
Yudo pun mengungkapkan sebelum hilang kontak, kondisi KRI Nanggala-402 pun dalam keadaan baik saja, secara personel maupun materiil.
Tak cuma itu, sertifikat dari kelaikan kapal selam ini pun terhitung masih berlaku hingga 25 Maret 2022 mendatang.
"Jadi kapal KRI Nanggala ini masih dalam keadaan siap, baik personel maupun materiil,"
"Personel lengkap, materiil pun sudah mendapat surat kelayakan dari Dislaikmatal TNI AL," ungkapnya.
"Sertifikat kelaikan masih sampai tanggal 25 Maret 2022."
"Jadi masih layak untuk melaksanakan kegiatan operasi," ujar Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menambahkan.
Diketahui, KRI Nanggala-402 pun menghilang tepat 46 menit setelah izin menyelam.
Kapal selam itu pun hilang kontak saat latihan menembak rudal D802 dan torpedo.

Dilansir Tribunnews, berikut detik-detik KRI Nanggala-402 hilang kontak:
02.30 WITA: Latihan dimulai.
03.00 WITA: KRI Nanggala-402 izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan penembakan torpedo, sambil didampingi sea rider.