Cemburu Buta, Penjual Buah Kalap Tusuk Leher Istrinya hingga Tewas 'Demi Allah Saya Tidak Ada Niat'

Muhammad Ali Asgar (30), warga Lingkungan Moncok Karya, Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram hanya bisa menyesali perbuatannya.

Editor: Teguh Suprayitno
TribunLombok.com/Sirtupillaili
KORBAN: Hj Faridah, ibu korban menunjukkan foto Halimatulsadiah, wanita yang tewas ditusuk sang suami, Senin (19/4/2021). 

Asgar lalu memasukkan istrinya yang terluka ke dalam mobil pikap.

Setelah itu pelaku membawa korban ke Rumah Sakit Katolik St. Antonius, di Karang Ujung, Ampenan.

Karena tidak ada dokter dan kondisi korban sangat parah, petugas tidak mau menerima dan mengarahkan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Karena panik, pelaku kemudian membawa korban ke Polsek Ampenan.

Melihat keadaan korban sangat parah, anggota Polsek Ampenan langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan mobil pikap tersebut.

Namun sesampainya di RS Bhayangkara, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.

Heri Wahyudi memperkirakan, setelah penusukan sang istri tidak langsung meninggal.

Tapi sebelum meninggal, pelaku membawa keliling istrinya sekitar satu jam lebih.

Tidak langsung ke rumah sakit. Tapi pelaku pulang ke rumahnya terlebih dahulu, di Lingkungan Moncok Karya.

Setelah itu dia bawa ke rumah sakit dan kantor Polsek Ampenan.

Diduga karena kahabisan darah, sang istri akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke RS Bhayangkara.

”Dia pulang dulu membuang handphone istrinya, baru ke rumah sakit, dan ke polsek untuk menyerahkan diri,” katanya.

Memang pelaku berniat menyelamatkan, dia menutupi luka tusuk istrinya. Tapi nyawa tidak bisa tertolong lagi.

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Kronologi Lengkap dan Pengakuan Suami Tusuk Istri di Depan Polisi: Demi Allah Tidak Ada Niat.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved