Mutiara Ramadan

Sabar Berbuah Manis

Menurut M Quraish Shihab, sabar adalah menahan diri atau membatasi jiwa dari keinginannya demi mencapai sesuatu yang baik atau luhur

Editor: Deddy Rachmawan
TRIBUN JAMBI/IST
H Ramli Abdullah MPdi, Ketua Majelis Penceramah Indonesia (MPI) Provinsi Jambi 

Tidak mudah untuk sabar. Namun tentunya untuk mencapai tingkatan itu tidaklah mudah. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 45
wasta’īn bi - abri wa - alāh, wa innahā lakabīratun illā ‘alal-khāsyi’īn
Artinya: Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

Mengapa berat? Karena sebagaimana arti bahasanya sendiri, dalam bersabar kita harus mampu menahan diri dan bertahan dari hal-hal yang menggoda kita, dari hal-hal yang tampaknya menyenangkan dan memberikan kenikmatan.

Jenis kesabaran

Jika kita berkaca dari kisah Nabi Yusuf dalam Alquran. Setidaknya ada tiga jenis kesabaran yang harus kita asah. Yaitu sabar menahan amarah, melawan godaan nafsu, dan menghadapi cobaan:

Pertama, sabar menahan amarah. Bentuk kesabaran yang pertama adalah sabar dalam menahan amarah.

Baca Berita Jambi lainnya

klik:

Baca juga: Satgas Benur Polda Jambi Amankan Ratusan Ribu Benur Siap Kirim ke Luar Negeri Senilai Rp 25 Miliar

Baca juga: Niat Sebagai Pondasi Ibadah Puasa

Baca juga: Sejumlah ASN di Setda Pemkab Tebo Keluhkan TPP Belum Cair Januari

Baca juga: VIDEO Tim Tangkap Buronan Kejati Jambi Tangkap Emak-Emak DPO Kasus Penipuan di Bintaro

Saat Nabi Ya’qub (Ayah Nabi Yusuf) menerima kabar bahwa Nabi Yusuf dimakan oleh serigala, yang ia katakan adalah “fashabrun jamiil”. Hal ini terekam dalam Surat Yusuf ayat 189:

Artinya: Dan mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) darah palsu. Dia (Yakub) berkata, “Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu; maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.”
Kesabaran menahan amarah juga ditunjukkan oleh Nabi Yusuf. Di penghujung kisah Nabi Yusuf, saat Nabi Yusuf telah menjadi orang besar dan para saudaranya yang dahulu kini meminta maaf padanya, beliau tidak memarahi ataupun mencaci maki. Justru beliau berkata, sebagaimana terekam di dalam al-Quran:
qāla lā ta rība ‘alaikumul-ya m, yagfirullāhu lakum wa huwa ar- amur-rā imīn

Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang. (Yusuf: 92)

Bayangkan, bukan hanya tidak mencela, beliau bahkan mendoakan dan menghibur saudara-saudaranya tersebut. Luar biasa tingkat kesabaran yang beliau tunjukkan.

Dan sungguh tepat momentum Ramadhan ini kita gunakan untuk lebih bersabar dalam menahan amarah. Dalam kitab shahih Muslim kita menemukan Hadith Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
Artinya: Jika salah seorang diantara kamu berpuasa, hendaklah dia tidak berkata-kata yang kotor ataupun melakukan perbuatan yang bodoh.

Dan jika ada seseorang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar maka hendaklah ia berkata, “Sesungguhnya aku seorang yang berpuasa, sesungguhnya aku seorang yang berpuasa.” (HR. Muslim)
Tentu tidak mudah, dan tidak ringan menahan amarah.

Kedua, sabar melawan godaan nafsu. Kita harus sabar melawan godaan hawa nafsu.

Ketika Nabi Yusuf beranjak dewasa, ia sempat digoda oleh seorang wanita untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Bagaimana sikap beliau? Beliau berlindung kepada Allah dan berlari menjauhi godaan itu. Dalam Surat Yusuf ayat 23, Allah menceritakan kisah ini:

Artinya: Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya menggoda dirinya. Dan dia menutup pintu-pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Sesungguhnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung.

Ketiga, sabar menghadapi cobaan. Kita juga harus sabar dalam menghadapi musibah.

Dalam Surat Yusuf Allah mengisahkan bagaimana sang Raja bermimpi melihat melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai lainnya yang kering.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved