Tanpa Belas Kasihan Pemuda di Madura Tebas Leher Bocah 9 Tahun Saat Tidur Pulas Hingga Tewas
UA, seorang pemuda berusia 20 tahun tega menebas AATA bocah berusia 9 tahun yang sedang tidur hingga tewas.
Sebelum bergegas pulang, sarung samurai yang ia tinggal di teras rumah korban, tak lupa dibawa pulang.

UA mengaku menyesal karena telah membunuh anak-anak. Sebab, sasaran utama yang akan dibunuh oleh dirinya adalah ayah korban.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pelaku menghabisi nyawa siswa berusia 9 tahun itu, memakai pedang samurai sepanjang 108 cm.
Samurai yang dipegang tersangka ditebaskan sebanyak tiga kali ke bagian tubuh korban.
Pertama, ditebaskan ke bagian kepala korban sebanyak dua kali. Terakhir, ditebaskan ke bagian paha korban.
Mirisnya, korban dibunuh oleh pelaku saat sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
"Korban ini warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan."
"Korban dibunuh di rumahnya sekitar pukul 23.45 WIB, Minggu 7 Maret 2020, kemarin," kata AKP Adhi Putranto Utomo kepada SURYAMALANG.COM, pada Senin (8/3/2021).
• Pemkab Tebo Pantau Harga Kebutuhan Bahan Pokok Jelang Ramadhan di Pasaran
• Lowongan Kerja Terbaru BUMN Virama Karya, Simak Persyaratannya
• Hari Ini Bawaslu Tanjabtim akan Dengarkan Hasil Sidang DKPP
Terjadinya pembunuhan anak di bawah umur ini, dipicu karena pelaku sakit hati kepada ayah korban.
Awalnya, masalah sakit hati tersebut membara di hati pelaku, bermula dari konflik percekcokan antara dua keluarga, yaitu antara keluarga pelaku dan keluarga korban.
Kata dia, sehari sebelum terjadinya pembunuhan, pelaku sempat datang ke rumah korban untuk mencari ayah korban.
Namun, di hari itu, Ayah korban sedang tidak ada di rumahnya. Sehingga, pelaku memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya, pelaku kembali datang ke rumah korban waktu malam hari, dengan maksud dan tujuan yang sama, yaitu ingin bertemu dengan ayah korban.
Namun, malam itu, pelaku datang ke rumah korban sembari membawa sebilah samurai.
Setiba di rumah korban, lagi-lagi pelaku tidak bertemu dengan ayah korban.