Detik-detik Leher Bocah di Pamekasan Ditebas Samurai Hingga Tewas, Pelaku Ternyata Salah Sasaran
Leher bocah bernama AATA warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, ditebas pelaku pakai samurai.
Hingga akhirnya, UA pulang sembari menenteng samurainya yang berlumuran darah.
• Terpilih Jadi Ketua DPRD Tanjabbar, Abdullah Siap Jalankan Sisa Jabatan Mulyani Siregar
• Sudah Diajukan ke Dinas Kesehatan, Lapas Muara Sabak Tak Kunjung Terima Jatah Vaksin Covid-19
• Trailer Ikatan Cinta 7 April 2021, Al Bentak Elsa di Depan Nino dan Andin
Sebelum bergegas pulang, sarung samurai yang ia tinggal di teras rumah korban, tak lupa dibawa pulang.
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pelaku menghabisi nyawa siswa berusia 9 tahun itu, memakai pedang samurai sepanjang 108 cm.
Samurai yang dipegang tersangka ditebaskan sebanyak tiga kali ke bagian tubuh korban.
Pertama, ditebaskan ke bagian kepala korban sebanyak dua kali. Terakhir, ditebaskan ke bagian paha korban.
Mirisnya, korban dibunuh oleh pelaku saat sedang tertidur pulas di dalam kamarnya.
"Korban ini warga Dusun Ombul, Desa Taraban, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan."
"Korban dibunuh di rumahnya sekitar pukul 23.45 WIB, Minggu 7 Maret 2020, kemarin," kata AKP Adhi Putranto Utomo kepada SURYAMALANG.COM, pada Senin (8/3/2021).
Terjadinya pembunuhan anak di bawah umur ini, dipicu karena pelaku sakit hati kepada ayah korban.
Awalnya, masalah sakit hati tersebut membara di hati pelaku, bermula dari konflik percekcokan antara dua keluarga, yaitu antara keluarga pelaku dan keluarga korban

Menurutnya, sehari sebelum terjadinya pembunuhan, pelaku sempat datang ke rumah korban untuk mencari ayah korban.
Namun, di hari itu, Ayah korban sedang tidak ada di rumahnya. Sehingga, pelaku memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya, pelaku kembali datang ke rumah korban waktu malam hari, dengan maksud dan tujuan yang sama, yaitu ingin bertemu dengan ayah korban.
Namun, malam itu, pelaku datang ke rumah korban sembari membawa sebilah samurai.
Setiba di rumah korban, lagi-lagi pelaku tidak bertemu dengan ayah korban. Sehingga malam itu, pelaku langsung geram dan mendobrak pintu rumah korban.