Siapa Saefullah Yang Disebut Otak di Balik Kelompok Teroris JAD yang Ledakkan Bom di Gereja Katedral
Bom bunuh diri di Makassar ini disebut berkaitan dengan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Sehingga tidak menutup kemungkinan akan adanya serangan lanjutan.
"Melihat persebaran jumlah mereka, akan ada serangan lain di pelbagai tempat dan kemungkinan di tempat-tempat yang ada Gereja Katedralnya apakah di Medan, Palembang, dan sebagainya," imbuh Al Chaidar.
Dia juga mengatakan perekrutan kelompok JAD di Indonesia sangat cepat dan jumlahnya berkali lipat.
Dicontohkannya, jika dahulu dalam satu bulan mereka bisa merekrut dua hingga tiga simpatisan baru, maka sekarang mencapai puluhan orang.
Al Chaidar menilai penangkapan besar-besaran yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri hanya merepotkan aparat keamanan tapi tak cukup efektif membendung masifnya apa yang disebut sebagai ideologi trans-nasional Wahabi Takfiri.
Yang harus segera dilakukan pemerintah, katanya, adalah mengintensifkan gerakan kontra wacana ideologi trans-nasional Wahabi di Indonesia.
Caranya melibatkan ahli keagamaan dari pelbagai universitas.
Sebab berdasarkan pengamatannya, sel aktif kelompok JAD saat ini sudah menyebar di 19 provinsi dari sebelumnya hanya di 18 provinsi.
"Pemerintah dalam hal ini sepertinya tidak punya imajinasi untuk membendung ideologi itu. Padahal banyak ahli keagamaan seperti di UIN, UI, UGM yang memiliki kemampuan untuk counter-discourse."
"Kalau penangkapan-penangkapan terus enggak akan habis-habis."
Aktif di media sosial
Mabes Polri mengatakan, kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) lebih terstruktur di dunia maya daripada di lapangan.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan hal tersebut berbeda dengan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) yang lebih terstruktur di lapangan.
• Cara Cek Lolos atau Tidak Kartu Prakerja Gelombang 16, Lewat www.prakerja.go.id atau SMS?
• PT Indolok Bakti Utama Garap Pasar Keselamatan dan Keamanan Jambi
• Billy Syahputra Ajak Nikah Ayu Ting Ting, Ibunda Bilqis Emosi: Ya Allah! Yang Ada Gue Hidupin Laki
"JAD tidak terstruktur di lapangan, beda dengan JI yang terstruktur di lapangan. Mereka terstrukturnya secara virtual," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019) lalu.
Ia menjelaskan kelompok JAD akan memberi kabar terlebih dahulu apabila hendak melakukan aksi amaliyah.
Kabar itu diberikan melalui media sosial, dimana Telegram menjadi salah satu media sosial yang dimanfaatkan kelompok teroris tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sosok Daniel, Otak di Balik Kelompok Teroris JAD yang Ledakkan Bom di Depan Gereja Katedral Makassar