Berita Kerinci

Caesa Bayi Penderita Gangguan Hati Asal Sungaipenuh Ditemui Baim Wong

Sang Ayah yang menjadi tulang punggung keluarga yaitu pegawai honorer di kantor damkar kota sungai penuh, Kerinci

Penulis: Herupitra | Editor: Nani Rachmaini
Istimewa
Caesa Bayi Penderita Gangguan Hati Asal Sungaipenuh Ditemui Baim Wong 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Caesa Aufa Hafizhati bayi asal Kota Sungai Penuh yang menderita gangguan hati, saat ini masih menjalani perawatan panjang di RSCM di Jakarta. Donasi untuk membantu terus dikumpulkan, dan kabar bahagia Caesa juga ditemui artis Baim Wong.

Tak sekedar menemui, Baim Wong yang dikenal banyak membantu masyarakat sedang kesusahan tersebut, juga dikabarkan akan ikut membantu Caesa bayi berusia 4 bulan itu dalam menjalani perawatan di rumah sakit. Selain itu, Baim juga akan membantu pencairan dana donasi dari masyarakat yang dikumpulkan melalui kitabisa.com.

Hal ini disampaikan Romi Wo, Ketua Umum Honda Beat Club Indonesia (HBCI). Pria asal Kerinci ini mengatakan, sejak Caesa sampai di Jakarta dan menjalani perawatan, peran HBCI sangat membantu disemua keperluan dan fasilitasi perawatan di RS.

Pria asal Koto Iman itu juga menggungah status di medsos dan foto Caesa di temui oleh Baim Wong.

“Terimakasih saudara-saudari Honda BeAT Club Indonesia, yg telah mendampingi dan mempertemukan Baim Wong dengan adik Caesa yg sdg menjalani perawatan di RSCM Jakarta,” tulisnya.

“Terutama  kpd Nuci / Teteh Nufus Sabia Hbc Metro Lampung (Bendahara HBCI) beserta suami, Ahong Hbc Banjar Patroman, Gading Hbc Tubaba Lampung, dan Vidi Hbc Tangerang,” sambungnya.

Dia juga menjelaskan, bahwa Baim Wong akan ikut membantu Caesa dalam menjalani perawatan.

“Alhamdulillah Baim Wong akan ikut membantu biaya pengobatan Caesa, serta akan bicara dg pihak Kitabisa.com soal pencairan dana nya yg sedikit terkendala,” ungkapnya dalam postingan medsos.

Untuk diketahui, Caesa Aufa Hafizhati lahir 13 November 2020 lalu. Kehadiran Caesa menjadi kebahagian yang luar biasa bagi kedua orang tua, Deri dan Revka, setelah penantian anak pertama.

Namun, masih di momen bahagia ini, Allah memberikan ujian kepada keluarga kecil ini. Seiring waktu berjalan Caesa tampak kuning di usia 2 minggu. Awalnya keluarga mengira itu hanya dari cahaya lampu saja. Tapi seminggu kemudian  Caesa benar terlihat menguning .

“Sungguh bergetar hati kami, melihat ada yang tidak biasa dari anak pertama kami,” ujar ibunda, Revka.

Seiring waktu berjalan, Caesa malah tambah menguning terlihat jelas di kedua bola matanya dan tiba-tiba BAB berubah menjadi putih seperti warna dempul serta kemudian timbul lagi gejala batuk keras disertai pilek. Tanpa ragu, kedua orangtuanya membawa langsung ke dokter. 

Dari gejala yang timbul, Dokter langsung mencurigai ke Atresia billier yaitu gangguan fungsi hati, dan dokter menyarankan untuk langsung diberikan tindakkan berupa Operasi Kasai. Penyakit ini sangat langka bahkan terjadi 1 : 15.000 ribu kelahiran anak di dunia, tidak ada obatnya, jalan satu-satunya hanya operasi kasai sebelum usianya menginjak 3 bulan.

Dokter menyarankan untuk Melakukan USG & cek Labaratorium semua hasilnya mendukung ke Atresia billier dan Caesa langsung diberi surat rujukan untuk ke RSCM Jakarta pusat .

Dengan mengucap bismillah, keluarga membawa Adik Caesa ke RSCM (Polri Gastrohepatologi) untuk dilakukan operasi Kasai. Kesedihan berlanjut sebelum masuk ruang operasi, dokter menyampaikan bahwa tingkat keberhasilan operasi ini hanya 60% dan selebihnya bisa gagal/meninggal dunia .

“Saat itu saya hanya bisa berserah diri ke Allah.SWT pasrah dengan semua yang sudah Allah tetapkan untuk saya & suami,” Revka, sang Ibunda.

Alhamdulillah Operasi yang berlangsung selama 11 jam, akhirnya berhasil dan setelah 3 hari dengan alat bantu disekujur tubuh, akhirnya Adik Caesa bisa pulang.

Tapi lagi lagi kebahagiaan dan rasa tenang hanya bersifat sementara dan sebentar, Caesa kemudian demam tinggi sampai suhu 40 derajat C. Kemudian Caesa kembali lagi ke IGD RSCM, setelah ambil darah ternyata caesa kena Infeksi kolangitis yaitu resiko dari anak sehabis post operasi kasai.

“Hati kami semakin hancur saat dokter berkata harus dirawat selama 14 hari masuk antibiotic karena hasil Biopsi Hati pun keluar dan mengatakan bahwa kondisi Hati Caesa sudah Sirosis Hati/ Rusak Hati,” Tambah sang Ayah. 

Kesedihan bertambah saat dokter menyarankan sebaiknya Maju untuk trasnplan Hati / Donor Hati karena melihat kondisi Anak demam tinggi terus menerus takutnya menghambat tumbuh kembangnya.

“Tapi kita lihat 3 bulan kedepan ini bagaimana kondisinya kalau memburuk kita akan lakukan transplan dan ibu bapak sudah harus siap fisik, siap mental, siap dana cash karena transplan hati tidak ditanggung BPJS” penjelasan sang dokter kepada ayah dan bunda  Caesa .

Sang Ayah yang menjadi tulang punggung keluarga yaitu pegawai honorer di kantor damkar kota sungai penuh, Kerinci Jambi kini harus mengundurkan diri karena harus menjaga sang anak di Jakarta. Namun kenyataan harus dihadapi, Adik Caesa tetap harus dilakukan perawatan semaksimal mungkin. Sampai detik ini pun Adik Caesa masih dirawat di RSCM, Jakarta.

Baca berita lain klik berita Kerinci .

(*)

Baca juga: Rumah Kito Resort Hotel Jambi Resmi Bergabung Bersama Waringin Hospitality Hotel Group

Baca juga: Pemprov Jambi Dukung Kebijakan Larangan Mudik Lebaran Tahun Ini, Akan Perkuat Dengan SE Gubernur

Baca juga: Rekrut Ulang PPK dan KPPS, KPU Jambi: Peraturan Masih Sama

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved