Berita Nasional

Moeldoko Blak-blakan Soal Posisi Indonesia Dalam Konflik AS vs Tiongkok di Laut China Selatan

Akhirnya Istana Presiden buka suara soal posisi Indonesia dalam konflik Amerika Serikat dan Tiongkok di Laut China Selatan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Instagram@dr_moeldoko
Moeldoko ungkap posisi Indonesia dalam konflik AS dan China di Laut China Selatan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Akhirnya Istana Presiden buka suara soal posisi Indonesia dalam konflik Amerika Serikat dan Tiongkok di Laut China Selatan.

Hal itu disampaikan secara langsung oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Ia menegaskan netralitas Indonesia dalam konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok di Laut China Selatan.

Moeldoko pun juga menceritakan pengalaman dirinya ketika menjabat sebagai Panglima TNI.

Ia mengaku kala itu harus berupaya menghindar dari ajakan AS dan China untuk menggelar latihan perang bersama di sekitar kawasan Natuna, yang sangat dekat dengan Laut Cina Selatan.

Moeldoko mengatakan, kala itu ia melakukannya agar tidak masuk ke dalam salah satu blok saja.

Kapal Induk US Navy bersama grup tempur saat memasuki Laut China Selatan.
Kapal Induk US Navy bersama grup tempur saat memasuki Laut China Selatan. (24h)

Namun demikian, Moeldoko, mengatakan, dirinya selalu menyiasatinya dengan mengajak atau menggelar latihan bersama yang bertajuk misi kemanusiaan, antara lain kebencanaan, penanggulangan kecelakaan di laut, atau kecelakaan pesawat.

Hal itu disampaikan Moeldoko dalam acara bertajuk Satu Jam Bersama Moeldoko secara virtual yang digelar Amerika Bersatu, Selasa (23/3/2021).

"Dalam konteks ini, posisi Indonesia tetap pada posisi yang netral, tidak ke kiri dan tidak ke kanan."

"Tidak kepada kekuatan Amerika, tidak kepada kekuatan Cina," kata Moeldoko.

Moeldoko juga menjelaskan, posisi Indonesia yang netral justru menguntungkan Indonesia sendiri.

Karena dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan semua potensi dari berbagai kekuatan luar untuk memperkuat posisi Indonesia.

"Tapi begitu kita meleng ke sebelah, maka kita akan justru mendapat tekanan."

"Bukan bantuan, malah tekanan."

"Yang kita butuhkan kan bantuan, ngapain kita mesti buang-buang energi yang tidak perlu?" ujar Moeldoko.

Baca juga: AMERIKA SERIKAT Niat Buat Tiongkok Geram dengan Panaskan Armada Perangnya di Laut China Selatan

Baca juga: PRANCIS Main Api dengan Kirim 2 Kapal Perang ke Laut China Selatan, Naikkan Tensi Perang AS & China

Baca juga: Ternyata ini Alasan China Sangat Ngotot Mengklaim Perairan Laut China Selatan

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved