Kronologi Kecelakaan yang Menewaskan Ibu dan Anak di Boyolali, Korban Tewas di Tempat
Kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan tepatnya di Perempatan Patung Sudirman, Siswodipuran, Boyolali, Jumat (19/3/2021
TRIBUNJAMBI.COM - Kecelakaan terjadi antara Truk Hino dengan nomor polisi H 1486 MF dengan Sepeda Motor Supra X dengan nomor polisi AD 6472 CH.
Kecelakaan lalu lintas tersebut terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan tepatnya di Perempatan Patung Sudirman, Siswodipuran, Boyolali, Jumat (19/3/2021) sekira pukul 10.15 WIB.
Kanit Laka Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo mengatakan 2 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut yakni pengendara sepeda motor dan pembonceng.
Baca juga: Keruh Air Batang Tembesi Jadi Masalah Produksi Perumda
Baca juga: REAKSI Zumi Zola Soal Shirren Tharia Berjualan Kue Usai Bercerai, Akui Tiap Bulan Transfer Rp20 Juta
Baca juga: Promo Giant Terbaru 19 Maret 2021 Tawarkan Harga Hemat Hingga 35% & Beli 2 Gratis 1
2 korban itu adalah seorang laki-laki berinisial ANS (19) warga Klego, Boyolali.
Sedangkan, untuk pembonceng seorang wanita berinisial SNF (46) yang juga merupakan warga Klego, Boyolali.
Di lokasi kejadian, Tidak ditemukan Surat Izin Mengemudi (SIM) .
Kondisi motor korban mengalami rusak parah di beberapa bagian.
"Kedua korban mengalami luka pada kepala, kaki, dan tangan. Meninggal dunia di TKP, lalu dibawa ke RSUD Pandan Arang Boyolali," ucapnya saat dikonfirmasi.
Mengenai kronologi, Budi menjelaskan, semula sepeda motor Supra X melaju dari arah barat ke timur yakni arah Pulisen Kemiri.
"Sesampai di TKP bertabrakan dengan truk Hino yang melaju dari arah utara ke selatan yakni di Jalan Solo-Semarang," ungkapnya.
Diketahui, sopir truk bernama Putra Prasetya (41) yang merupakan warga Gunungpati, Semarang.
"Saat ini, sopir truk kami bawa di Satlantas untuk menjalani pemeriksaan," tandasnya.
Baca juga: Perbaikan Tiang Jembatan Batanghari I Terkendala Tingginya Muka Air Sungai Batanghari
Baca juga: Sidang Korupsi Dana Desa Koto Dua Baru Kabupaten Kerinci Ditunda
Baca juga: Cerita Demonstran Myanmar, Tinggalkan Pesan Mendalam Sebelum Akhirnya Menghembuskan Napas Terakhir