Awal Maret Beberapa Wilayah Ini Berpotensi Mudah Terbakar, Layanan Kedaruratan Siap Membantu
Fernada Tawaffal akrab dipanggil Tata, Kasi Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Kota Jambi sekaligus Koordinator Layanan Call Center 112 Kota Jamb
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Awal Maret potensi beberapa wilayah di Provinsi Jambi mudah terbakar. Layanan Call Center 112 kedaruratan siap membantu.
Fernada Tawaffal akrab dipanggil Tata, Kasi Pengelolaan Informasi Publik Diskominfo Kota Jambi sekaligus Koordinator Layanan Call Center 112 Kota Jambi berujar demikian.
Ia berujar, bukan hanya untuk kedaruratan kebakaran, namun juga kedaruratan lainnya.
Baca juga: Beberapa Wilayah di Provinsi Jambi Ini Berpotensi Timbul Hotspot, Masyarakat Diimbau Waspada
Baca juga: Lantik Kepala Desa, Al Haris Ingatkan Tugas Sebagai Pelayan Masyarakat
Baca juga: Ketua DPRD Sarolangun Ikut Serta Pemberian Bansos Bersama Pemda dan Kejati Jambi
Hingga hari ini, sudah sebagian besar masyarakat yang menghubungi call center 112 untuk meminta bantuan pemadam kebakaran.
Jika dipresentasikan, sekitar 80% masyarakat yang meminta bantuan pemadam kebakaran melalui call centre 112.
"Ke nomor damkar, itu malah sekarang lebih jarang," sebutnya.
Walau demikian, tetap saja ia mengimbau masyarakat yang belum mengetahui agar meminta bantuan kedaruratan melalui call center 112.
Karena saat ini Kota Jambi perlu waspada, jika ada kebakaran agar dapat ditangani segera.
Call center ini tidak perlu memasukkan kode area, selain itu juga tidak berbayar atau gratis untuk tarif menelepon.
Lebih lanjut, kejadian kebakaran baru-baru ini di daerah Beringin, Chandra, dan Palmerah Kota Jambi juga tercatat menghubungi call center 112.
Hal tersebut senada dengan Ibnu Sulistiono, Kepala BMKG Sultan Thaha Jambi mengimbau hal tersebut kepada seluruh masyarakat Provinsi Jambi untuk waspada
Kota Jambi, sampai dengan tadi pagi, Minggu (28/2/2021) dikategorikan sebagai daerah yang mudah terbakar.
Ia berujar, curah hujan yang berkurang mulai dasarian tiga pada Februari.
Selanjutnya, curah hujan yang berkurang ini diperkirakan sampai dengan awal Maret 2021.
Suhu naik akan naik, dan memicu potensi timbulnya hotspot pada beberapa wilayah di Jambi.
"Atau potensi tingkat kemudahan terbakar lapisan atas tinggi," ungkap Ibnu.