Cuitan Novel Baswedan Soal Ustaz Maheer Bermasalah, IPW Nilai Membenturkan Polri dan KPK
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai cuitan Novel Baswedan sangat tidak etis dan terlalu mengintervensi tugas tugas Polri.
"Namun IPW mendesak Dewan Etik KPK segera menegur Novel agar jangan kebiasaan mengurusi kinerja dan kinerja institusi lain dan urusin saja kinerja KPK agar mampu membumi hanguskan korupsi dari negeri ini," kata Neta.
Baca juga: Novel Baswedan Kritik Soal Penahanan Ustaz Maaher Yang Sakit, Polri: Awal Ditahan Tidak Sakit
Politikus Partai Solidaritas Indonesia, Muannas Alaidid tidak suka dengan unggahan dari penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang membahas kematian Ustaz Maaher at Thuwailibi di rutan Mabes Polri, Senin (8/2/2021) malam.
Meninggalnya Ustaz Maaher at Thuwailibi dikarenakan menderita sakit.
Peristiwa Ustaz Maaher at Thuwailibi meninggal dunia di rutan itu pun dkiritik oleh Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Novel Baswedan menyayangkan penahanan terhadap Ustaz Maaher at Thuwailibi.
Padahal Ustaz Maaher saat itu dalam kondisi sakit.
Baca juga: Novel Baswedan Damprat dan Sebut Polisi Keterlaluan, Gegara Ustaz Maaher Meninggal di Rutan Polri
"Innalillahi Wainnailaihi Rojiun, Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit," tulis Novel Baswedan dalam akun Twitter-nya @nazaqistsha, pada Selasa (8/2/2021).
"Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jangan keterlaluan lah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho.." tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Ustaz Maaher at Thuwailibi meninggal dunia di rutan Mabes Polri Senin (8/2/2021).
Djuju Purwantoro Kuasa Hukumnya, menyebut Ustaz Maaher at Thuwailib meninggal dunia pada pukul 19.00 WIB.
Saat ini Ustaz Maaher at Thuwailib telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Muannas kemudian justru membahas tudingan lama yang sering diberikan kepada Novel Baswedan dalam kasus pencurian sarang walet saat Novel bertugas di kepolisian.
"Kenapa ditembak, diinjak hingga disetrum kemaluannya ? ini ‘jeritan’ korban penembakan sarang walet dmn anda diduga terlibat, sedang maheer berkali-kali sdh nyatakam disejumlah media diperlakukan baik selama berada ditahanan termasuk perawatan yg diberikan RS Polri kramat jati," tulis Muannas di akun Twitternya, Selasa (9/2/2021).
Selain Muannas, Husin Shihab yang juga turut melaporkan Ustaz Maaher juga meminta agar Novel Baswedan tidak berkomentar menurut pandangan pribadinya tentang meninggalnya Ustaz Maaher.
Husin bahkan meminta agar Novel Baswedan bersama Tengku Zulkarnain menghapus cuitannya tentang Ustaz Maaher.
"Mohon kpd @ustadtengkuzul dan Novel Baswedan @nazaqistsha untuk menghapus cuitannya. Jangan memprovokasi umat. Kasihan keluarganya yg berduka," tulis Husin di akun Twitternya.