Wawancara Eksklusif
Edi Sugito, Kepala Desa di Balik Viralnya Danau Tangkas,Masih Simpan Konsep Besar untuk Pengembangan
Objek wisata Danau Tangkas di Desa Tanjung Lanjut, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi belakangan semakin ramai dikunjungi.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Deddy Rachmawan
Tribun: Selain pulau, danau yang mengelilinginya, apa lagi keunikan di sini?
Edi: Di sini ada pohon putat yang bisa menumbuhkan bunga yang cantik, warnanya merah, terurai seperti anting. Itulah yang kami beri nama bunga liontin. Tapi itu musiman, seperti yang kita lihat selama ini, antara akhir bulan Juni-Juli, kemudian akhir bulan Desember-Januari. Dalam satu tahun ada dua kali musim.
Tribun: Rencana ke depan, pengembangan Danau Tangkas ini seperti apa?
Edi: Dibandingkan konsep besar kami, yang berjalan ini baru 20 persen. Kami masih punya rencana besar, seperti floating market, di tempat kita ini sebagai wisata kuliner.
Jadi wisatawan yang masuk langsung bisa merapat, beli kopi, gorengan, makan nasi di atas sampan. Sensasinya akan beda.
Kemudian nanti di sepanjang lorong akan dipenuhi kain warna merah, putih, sama hitam. Orang zaman dulu bilang itu kain tangkal supaya orang tidak keteguran.
Manfaatnya nanti, selain bisa jadi jalur track, dipandang pun menarik, nilai kearifan lokalnya pun ada.
Danau kita luasnya 250 hektare, yang baru dikelola baru 20 hektare. Alangkah sayang wisatawan kalau tidak mengelilingi danau seluas 250 hektare ini, yang karakternya seperti amazon. Konsep kita, akan kita buatkan kapal layar, yang desainnya seperti kapal bajak laut.
Itu akan berlayar mengelilingi danau 250 hektare. Ditambah baju-baju adat khas zaman dulu. Jadi kami mengembangkan seni sendiri, sesuai dengan kearifan lokal. (are)