Bahaya 19 Kader FPI jadi Teroris JAD, Anak Pasutri Bom Bunuh Diri Filipina Ditangkap, Rizieq Shihab?
Sebanyak 19 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar ditangkap anggota polisi. Mereka diduga jadi bagian jaringan teroris JAD.
Bahaya 19 Kader FPI jadi Teroris JAD, Anak Pasutri Bom Bunuh Diri Filipina Ditangkap, Rizieq Shihab?
TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 19 orang anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar ditangkap anggota polisi. Mereka diduga jadi bagian jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah ( JAD).
Salah satu terduga teroris yang ditangkap merupakan anak pasangan suami istri yang melakukan bom bunuh diri di Filipina.
Aksi terorisme kelompok ini sudah terencana.
Melansir Kompas.com, Karo Penmas Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, 19 tersangka teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Makassar merupakan anggota Front Pembela Islam ( FPI) yang didirikan Habib Rizieq Shihab.
• Rahasia Besar Habib Rizieq Dibongkar, Bermula dari Kasus RS Ummi Bogor
• Jenderal Moeldoko Tak Berkutik Kena Skakmat, Lupa Pernah Minta Ini ke SBY, Andi: Lupakan Bisa Bener!
• Moeldoko Tak Bisa Lagi Mengelak! Andi Mallarangeng Bongkar Bukti Penggulingan AHY, Ada Iming-iming?
Para tersangka teroris itu telah dijemput tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021) siang ini.
"Semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar," kata Rusdi dalam konferensi pers di Bandara Soetta, Tangerang, Banten.
Menurut dia, kelompok teroris dari Makassar ini memiliki berbagai rencana
yang bisa mengganggu stabilitas serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kelompok ini biasanya melakukan aksi bom bunuh diri.

Rusdi mengatakan, salah satu dari 19 tersangka teroris kelompok Makassar ini merupakan anak pasangan suami istri Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani.
Mereka adalah pelaku bom bunuh diri di Katedral Our Lady of Mount Carmel, Pulau Jolo, Filipina Selatan.
"Kelompok ini mempunyai ke mental untuk melakukan kegiatan-kegiatan bom bunuh diri," ujar Rusdi.
Dalam penjemputan hari ini, juga ada sembilan tersangka teroris dari Gorontalo.
Mereka juga bagian dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.
Total, ada 26 tersangka teroris yang dijemput Polri hari ini.
Mereka akan dipindahkan ke Rutan Mako Brimob di Cikeas.
Aksi Terorisme di Poso
Aksi penyerangan diduga kembali dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Sangginora, Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (8/8/2020).
Seorang warga Desa Sangginora, berinisial AB, tewas diduga dibunuh oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.
Dan satu korban lainnya, AP berhasil kabur.
• Penjual Bebek Ini Ternyata Teroris Berbahaya Penerus Dr. Azahari, Aksinya di Poso Tewaskan 27 Orang
• Mundur dari Demokrat Gegara AHY, Ferdinand Kini Bongkar Soal Kudeta Moeldoko, Begini Sebenarnya
• China Kalang Kabut Pentagon Kirim 4 Pesawat Pembom Nuklir ke Pulau Guam, China Mendadak Jadi Begini
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan,
awalnya AP dan AB ingin menjaga jagung di kebun milik AP di Tahiti, Poso, Sulteng.
Sesampainya di kebun, AP melihat sejumlah orang tak dikenal (OTK) berjarak 5 meter dari pondoknya.
Keduanya kemudian dibawa ke pondok oleh orang tak dikenal tersebut.
"Sekitar kurang lebih 5 meter, AP melihat ada OTK di sekitar pondoknya.
"Tidak lama kemudian dua OTK muncul dari belakang dan langsung membawa AP dan AB ke pondok,” ujar Awi lewat video telekonferensi, Senin (10/8/2020).
Di pondok, terdapat dua orang tak dikenal yang sedang memotong jagung.
Sementara, orang tak dikenal lainnya berada di luar pondok.
AP dan AB kemudian dikepung oleh para pelaku.
Salah satu di antara orang tak dikenal tersebut bertanya mengenai keberadaan aparat di daerah tersebut.
Kemudian, seorang OTK menanyakan arah menuju Desa Sulewana.

Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh AB dengan menggambar peta menuju Sulewana di tanah.
Namun, menurut keterangan polisi, AB malah diserang.
"Selang beberapa saat, OTK yang meminta gambar tadi terlihat memutar balik ke arah belakang dan langsung memukul AB dari belakang," tuturnya.
AB kemudian terjatuh. Dari keterangan AP, AB terlihat sempat bangun.
Namun, melihat kejadian tersebut, AP melompat dan lari dari pondok.
Sekitar 3 meter dari pondok, ia mendengar letusan sebanyak satu kali.
Awi mengatakan, AP lalu berlari menyeberangi jalan dan bermalam di semak-semak.
Keesokkan harinya, pada Minggu (9/8/2020), AP kembali ke kampung dengan berjalan kaki.
Di hari yang sama, aparat keamanan mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan jasad AB.
"Tim gabungan melakukan penjejakan di pondok kemudian menemukan jasad korban saudara AB dalam keadaan meninggal dunia dengan posisi menyamping,
dengan luka bacok di bagian leher dan punggung," kata Awi.
Menurut Awi, Polda Sulteng masih mendalami kasus itu serta mengikut jejak OTK tersebut.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul TERKUAK 19 Anggota FPI jadi Teroris JAD di Makassar, Satu Orang Anak Pasutri Bom Bunuh Diri Filipina.