Penjual Bebek Ini Ternyata Teroris Berbahaya Penerus Dr. Azahari, Aksinya di Poso Tewaskan 27 Orang

Ternyata penjual bebek itu menjadi orang suruhan organisasi teroris Jamaah Islamiyah untuk membuat alat teror berupa senjata.

Tribunnews.com
Sosok teroris Upik Lawanga suruhan Jamaah Islamiyah yang ditangkap Densus 88 Antiteror. 

Penjual Bebek Ini Ternyata Teroris Berbahaya Penerus Dr. Azahari, Aksinya di Poso Tewaskan 27 Orang

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang penjual bebek di Lampung ditangkap Densus 88 Antiteror. 

Ternyata pria itu Upik Lawanga alias Taufik Bulaga, anggota teroris Jamaah Islamiyah yang kini ditetapkan sebagai tersangka.

Fakta baru pun akhirnya terungkap, setelah Upik Lawanga ditangkap.

Ternyata ia menjadi orang suruhan Jamaah Islamiyah untuk membuat alat teror berupa senjata.

Hal itu diungkapkan pihak Polri, bahwa Upik Lawanga diperintah pimpinan Jamaah Islamiyah membuat senjata sejak Agustus 2020.

Baca juga: 27 Orang Tewas, Istri Anggota TNI AD Ikut Dibunuh, Aksi Sadis Upik Lawanga Teror Poso, Siapa Dia?

Baca juga: Bahaya! 6.000 Anggota Teroris Jamaah Islamiyah Masih Aktif, Polisi Bongkar Sebab JI Sulit Diberantas

Baca juga: VIRAL Jawara Silat Tantang Brimob Saat Aksi 1812, Pasang Kuda-kuda dan Tinju Maut, Ini yang Terjadi

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, tersangka teroris Upik Lawanga alias Taufik Bulaga sejak Agustus 2020 mendapatkan perintah dari pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) untuk membuat senjata.

"Pesanan dari pimpinannya bahwa sejak Agustus 2020, silakan buat senjata," tutur Irjen Argo dalam konferensi pers di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/2020).

Kelompok JI menganggap Upik sebagai aset berharga karena kemampuan Upik dalam membuat bom berdaya ledak tinggi dan senjata api, dan kemahiran militernya, seperti menembak.

Sosok teroris Upik Lawanga suruhan Jamaah Islamiyah yang ditangkap Densus 88 Antiteror.
Sosok teroris Upik Lawanga suruhan Jamaah Islamiyah yang ditangkap Densus 88 Antiteror. (Tribunnews.com)

Selama dalam pelarian, Upik Lawanga hidup secara berpindah-pindah.

Tercatat pada 2007, Upik meninggalkan Poso, Sulawesi Tengah, menuju Surabaya, Jawa Timur.

Dia kemudian ke Solo, Jawa Tengah, hingga akhirnya menetap di Lampung.

Di Lampung, Upik menjadi penjual bebek dan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli rumah.

"Di Lampung dia jualan bebek, akhirnya bisa mengumpulkan uang dan dibelikan rumah yang ada bunkernya," kata Argo.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved