Bahaya! 6.000 Anggota Teroris Jamaah Islamiyah Masih Aktif, Polisi Bongkar Sebab JI Sulit Diberantas

Ribuan anggota jaringan organisasi teroris jamaah Islamiyah (JI) masih aktif di Indonesia.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
23 terduga teroris Jaringan Jamaah Islamiyah (JI) menginjakan kaki di apron kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (16/12/2020) siang. 

Bahaya! 6.000 Anggota Teroris Jamaah Islamiyah Masih Aktif, Polisi Bongkar Sebab JI Sulit Diberantas

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Ribuan anggota jaringan organisasi teroris jamaah Islamiyah (JI) masih aktif di Indonesia.

Pihak kepolisian menduga jumlahnya mencapai 6.000 orang.

"Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6.000 jaringan JI masih aktif. Ini menjadi perhatian kami," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12/2020).

Argo menyampaikan organisasi JI diketahui saling memberikan bantuan satu sama lainnya agar bisa tetap eksis. Salah satunya terkait bantuan dana.

Dia menyampaikan anggota organisasi JI yang tidak memiliki pekerjaan tetap mendapatkan bantuan dari JI pusat.

Baca juga: Terungkap Organisasi Teroris JI Sebar 20 Ribu Kotak Amal di Minimarket Jawa-Sumatera, Ini Cirinya

Baca juga: VIRAL Jawara Silat Tantang Brimob Saat Aksi 1812, Pasang Kuda-kuda dan Tinju Maut, Ini yang Terjadi

Baca juga: Berapa Sebenarnya Biaya Rapid Test Antigen-Swab? Ini Daftarnya di Jawa dan Luar Jawa, Apakah Wajib?

Uang itu didapatkan dari yayasan yang bergerak di bawah naungan JI, iuran anggota yang memiliki pekerjaan hingga kotak amal.

"Uang itu lah yang digunakan untuk membiayai semua jaringan dan selnya di seluruh Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Jadi seperti itu pendanaannya, dari kotak amal, dari menyisihkan pendapatannya, juga dari Yayasan One Care," ujarnya.

Untuk diketahui, Tim Densus 88 Antiteror telah menangkap sebanyak 23 tersangka teroris yang tersebar di sejumlah wilayah sepanjang November-Desember 2020.

23 terduga teroris Jaringan Jamaah Islamiyah (JI) menginjakan kaki di apron kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (16/12/2020) siang.
23 terduga teroris Jaringan Jamaah Islamiyah (JI) menginjakan kaki di apron kargo Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (16/12/2020) siang. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Dua orang yang tertangkap di antaranya adalah teroris yang menjadi aset bagi organisasi teoris JI. Mereka adalah Upik Lawanga dan Zulkarnaen.

Upik Lawanga merupakan salah satu anggota JI yang dianggap sebagai penerus Dokter Azhari.

Dalam aksinya, Upik Lawanga diketahui pernah terlibat dalam pelatihan militer kepada pemuda muslim Poso pasca konflik Poso pada 2001 lalu. Total, dia melakukan pelatihan militer sebanyak tiga angkatan pemuda muslim Poso.

Dia juga merupakan peserta pelatihan militer yang dipimpin oleh Abu Tolud, Herlambang, Hasanuddin dan Dokter Agus. Saat itu, Upik Lawanga dibaiad oleh Dokter Agus yang merupakan jamaah Islamiyah asal Jawa Timur.

Baca juga: Anak Buah Jenderal Idham Aziz Ini Buat Malu, Dilaporkan Peras PSK Cantik, Tiap Malam Minta Jatah Ini

Baca juga: Beraninya Orang Ini Gugat Calon Kepala Daerah Terkaya se-Indonesia ke MK, Ternyata Bukan Sembarangan

Baca juga: Wanita Cantik Ini Banting Setir Jadi PSK Setelah Di-PHK, Malah Jadi Mainan Polisi, Akhirnya Begini

Tak hanya itu, kasus besar tindak pidana terorisme yang melibatkan Upik Lawanga di Sulawesi Tengah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved