Jenderal Moeldoko Disebut Pernah Minta Ini ke SBY, Andi: Lupa Kan Bisa Bener!
Nama Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Presiden masih terus menjadi perhatian publik, terkait kisruh Partai Demokrat.
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Presiden masih terus menjadi perhatian publik, terkait kisruh Partai Demokrat.
Nama Moeldoko mencuat setelah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyebut ada pihak yang ingin mengkudeta posisinya.
Dan nama Moeldoko mencuat karena disebuat sebagi salah satu aktor yang terlibat.
Politisi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng terbahak saat membahas konferensi pers yang digelar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Sebelumnya, Moeldoko mengaku tak ingat pada 2015 pernah meminta jabatan pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
• Presiden Dituduh! Andi Mallarangeng Curiga Jokowi Tahu Rencana Kudeta Ketum Demokrat, Begini Katanya
• Moeldoko Tak Bisa Lagi Mengelak! Andi Mallarangeng Bongkar Bukti Penggulingan AHY, Ada Iming-iming?
• Ambyar! Bayaran Mahal Abu Janda jadi Influencer Jokowi Dibongkar, Roy Suryo: Pakai Uang Rakyat!
Moeldoko diisukan pernah meminta dijadikan Ketua Umum Partai Demokrat.
Isu tersebut mencuat seiring dengan ribut soal gerakan ambil alih Partai Demokrat.
"Yang saya dengar tadi di ujung wawancara dengan Pak Moeldoko ada wartawan yang tanya," ucap Andi, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (3/2/2021).
"'Benar enggak 2015 Pak Moeldoko datang, masih panglima TNI waktu itu, lalu bertanya apakah Pak Moeldoko mengusulkan Pak Marzuki Alie sebagai sekjen?'."
Sambil terbahak, Andi mengaku ragu dengan jawaban Moeldoko.

Ia menganggap, Moeldoko tak mungkin melupakan momen penting yang terjadi 2015 lalu.
"Itu pertanyaan wartawan, kemudian dijawab Pak Moeldoko 'Aduh lupa saya, 2015 sudah lupa'," ucap Andi.
"Tanya Pak Moeldoko, masa lupa?"
"Tanya Pak Moeldoko, suruh pikir baik-baik, mungkin kurang dipikir baik-baik."
Menurut Andi, 2015 lalu, Moeldoko masih menjabat sebagai panglima TNI.