Virus Corona

Terungkap, Ternyata Ini Alasan Pemerintah Memilih Vaksin Covid-19 Sinovac Dari China

Pemerintah Indonesia memilih vaksin covid-19 buatan perusahaan asal, Sinovac, buatan China.

Editor: Rahimin
ist
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Terungkap, Ternyata Ini Alasan Pemerintah Memilih Vaksin Covid-19 Sinovac Dari China 

Menurut Ribka, pemerintah harus fokus pada Program Indonesia Sehat. Sebab, ia menilai masih banyak rumah sakit yang belum mau bekerja sama dengan BPJS.

Februari 2018, Ribka juga pernah melontarkan kritik kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atas ketimpangan tindakan terhadap pelaku penjual kosmetik murah kelas kecil dan kelas besar.

Vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd
Vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd (ist)

Saat menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI periode 2009-2014, Rancangan Undang-Undang Kesehatan yang kemudian disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pun menjadi pembicaraan.

Pasalnya, salah satu ayat yang mengatur tembakau sebagai zat adiktif hilang. Akibat kasus tersebut, Ribka pun dilarang memimpin rapat panitia khusus dan panitia kerja oleh Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat.

Ribka juga sempat dihadapkan pada petisi daring yang menolaknya menjadi calon Menteri Kesehatan. Adapun alasan penolakan tersebut selain karena kasus hilangnya ayat tembakau dalam RUU Kesehatan yang disahkan, Ribka diduga terlibat dalam kasus intervensi obat infus.

Dalam kasus itu, ada anjuran kepada Kementerian Kesehatan untuk menghentikan penggunaan infus dari pabrik tertentu dan menggantinya dengan produk pabrik lain.

Kemudian, pada 2018, namanya kembali terseret dalam kasus ujaran kebencian oleh Alfian Tanjung karena menuding 85 persen kader PDIP adalah PKI.

Alfian menyatakan bahwa pernyataannya bersumber dari ucapan Ribka bahwa 20 juta orang Indonesia adalah kader PKI.

Terakhir, pada November 2019, Ribka pun kembali menarik perhatian saat menyampaikan kritik dalam rapat kerja antara Komisi IX bersama Menteri Kesehatan dan Direksi BPJS.

Wanita umur 61 tahun itu pernah menjabat Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada periode 2009-2014.

Di komisi IX, ia mengetuai komisi yang memperhatikan masalah-masalah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan, dan kesehatan.

Di DPR, ia juga merupakan anggota dari Badan Urusan Rumah Tangga (DPR RI) DPR.

Baca juga: Spoiler Ikatan Cinta 14 Januari 2021, Aldebaran Melatih Andin Bela Diri

Baca juga: Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber, Punya Masjid untuk Syiar di Madinah

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kota Jambi Dibuka di Mako Damkar, Begini Suasananya

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjatain didampingi oleh Wamendag Jerry Sambuaga melakukan penandatanganan kerja sama berbagai sektor di Parapat, Sumatera, Selasa (12/1/2021).(Dokumentasi Humas Kemenko Marves)
Indonesia-China Tandatangani Kerja Sama soal Vaksin hingga OBOR

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia dan China telah menandatangani kesepakatan kerja sama (MoU) di berbagai bidang strategis. Antara lain kesediaan untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam penyediaan vaksin Covid-19, proyek ekonomi besar, pengembangan digital dan keamanan laut.

Penandatangan kesepakatan tersebut telah diteken pada Selasa (12/1/2021) kemarin, di Parapat, Sumatera Utara.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga disaksikan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mewakili Pemerintah Indonesia dalam penandatanganan MoU dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bersama delegasinya.

"Sebagai negara berkembang utama, China dan Indonesia harus bekerja sama mendukung satu sama lain dan memperdalam kerja sama yang memiliki signifikansi strategis untuk menjaga perdamaian dan pembangunan regional serta mempromosikan stabilitas dan kemakmuran dunia," kata Wang Yi mengutip dari Xinhua, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Kasus Video Syur Gisel Disebut Lebih Berat dari Ariel NOAH & Luna Maya, Pakar: Soalnya Dia Perempuan

Wang Yi menambahkan, pihaknya berkeinginan untuk terus bekerja sama dengan Indonesia mendorong keterjangkauan vaksin Covid-19 di negara berkembang dan negara muslim.

Selain itu, MoU tersebut juga terkait One Belt One Road (OBOR) antar kedua pihak dan visi Indonesia tentang Poros Maritim Global, terutama dalam mendorong proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pemerintah China juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan Indonesia pada bidang pariwisata, pertanian, perdagangan, keamanan digital, keselamatan pelayaran, penelitian kelautan, dan perlindungan terhadap lingkungan.

 Sementara itu, Luhut juga menyampaikan apresiasinya kepada China atas dukungan mereka yang tepat waktu dalam menyediakan vaksin covid.

Luhut berharap, dapat terus bekerja sama dengan China dalam hal vaksin, penelitian dan pengembangan obat, serta pertukaran tenaga medis.

Baca juga: Siapa Komjen Listyo Sigit Prabowo, Hingga Jadi Calon Tunggal Kapolri Pilihan Presiden Jokowi

Lebih lanjut kata Luhut, Indonesia bersedia bekerja sama dengan pihak China untuk mempercepat pembangunan yang termasuk di dalam OBOR, dan mendorong kemajuan proyek-proyek besar seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan kawasan industri.

"Indonesia juga menyambut baik peningkatan investasi dari China dan juga menantikan bisnis kendaraan listrik dari China," kata Luhut.

Indonesia juga berkeinginan untuk memperkuat keamanan siber dan kerja sama maritim dengan China, mendorong perdagangan bilateral, mempromosikan ekspor produk pertanian dan perikanan RI ke China, dan memperdalam kerja sama keuangan. (Vina Fadhrotul Mukaromah/Kompas.com)

(*/ tribunmedan.id)

Artikel ini sudah tayang di Fotokita

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: 3 Pertimbangan Pemerintah Pilih Sinovac untuk Vaksin Covid-19 Dan Indonesia-China Tandatangani Kerja Sama soal Vaksin hingga OBOR 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved