Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen - Tuhan Allah, Pencipta Semesta yang Menyertai

Tuhan Allah, Pencipta Semesta yang Menyertai Bacaan ayat: Mazmur 46:8 (TB) - "TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub"

Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi renungan harian 

Tuhan Allah, Pencipta Semesta yang Menyertai

Bacaan ayat: Mazmur 46:8 (TB) - "TUHAN semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub".

Oleh Pdt Feri Nuhroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Seorang anak kecil menangis di sebuah emperan toko. Tangisannya memilukan, sehingga menarik perhatian beberapa orang untuk peduli.

Beberapa mencoba berkomunikasi dengan menyapa, namun tidak mengubah keadaan.

Yang lain mencoba membujuk dengan iming-iming makanan untuk menambah daya tarik, tetap gagal karena sang anak tetap terisak dalam kesedihan.

Berbagai kata bujuk dan rayu bersliweran, bertujuan untuk memberikan ketenangan dan keteduhan.

Nada suara yang dibuat seindah mungkin, hanya mendapat respon lirikan sesaat.

Semua putus asa, gagal untuk berempati.

Tiba-tiba sebuah suara bernada rendah, lirih sehingga tidak terlalu jelas kalimat yang terucap menyelinap diantara suara beberapa orang yang masih bertahan menemani. 'Maafkan Bapak, anakku.', kalimat pendek yang mengubah suasana.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Keselamatan Telah Dikerjakan Tuhan untuk Kita

Sang anak terdiam, berusaha menghapus air matanya, mendongakkan kepalanya, berusaha mencari sumber suara tersebut.

Tangisan terhenti, senyum merekah terpancar, dan dengan semangat sang bocah bangkit untuk meyongsong sumber suara. 'Papah... ', satu kata cukup untuk mewakili jutaan rasa bahagia.

Kehidupan penuh dengan dinamika. Tangisan lirih berubah keras, ketika dirasa tidak ada yang peduli.

Ketakutan dan kegalauan menghampiri.

Seolah tinggal di dunia asing tak berpenghuni. Kesendirian, kesepian, tertolak, terabaikan, rasa tidak berharga dan tidak dihargai, bergolak menjadi satu dalam hati.

Beberapa harus berjuang melawan rasa sakit yang seolah tidak tertahankan.

Vonis tenaga medis seperti petir menyambar di siang hari ketika dinyatakan kehidupannya tinggal menghitung hari.

Tinggal dalam kesendirian, menghadapi kamar-kamar kosong membuat pikiran menerawang kemasa-masa semua anak saling berebut bantal, atau sekedar berlomba untuk masuk ke kamar mandi paling terakhir. Semua tinggal kenangan.

Ilustrasi
Ilustrasi (ist)

Tinggal cerita membosankan untuk diceritakan, sementara pencerita selalu bersemangat dan tidak bosan menyusun kata demi kata menjadi kalimat bijak yang menginspirasi.

Dalam segala situasi tersebut, sang bocah membutuhkan penyertaan seseorang yang dikenalnya.

Suara yang menyejukkan hati. Seseorang yang biasa menghantarkannya terlelap dalam mimpi.

Wajah yang dikenal untuk pertama kali saat membuka mata, setelah sembilan bulan sepuluh hari meringkuk dalam rahim.

Seseorang yang dia yakin akan berjuang dan memberikan yang terbaik bagi kehidupannya.

Setiap orang memerlukan penyertaan kekal dalam kehidupan yang dijalaninya.

Penyertaan yang abadi sejak tercipta dalam rahim seorang ibu, sampai kembali kepada rahim bumi. Penyertaan yang terus dialami meskipun dalam kesendirian.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Kehidupan yang Mencari Tuhan

Kehadiran yang nyata di tengah setiap pergumulan kehidupan yang terjadi.

Kegalauan melihat musuh yang mengancam telah membuat Pemazmur menyadari akan karya Allah yang ajaib.

Pemazmur meyakini bahwa Allah telah bertindak untuk melindungi mereka yang berserah dan berpengharapan kepada-Nya.

Goncangan bumi, gunung-gunung yang bergemuruh, tidak akan menggetarkan imannya selama percaya kepada Allah yang menciptakannya.

Pemazmur meyakini bahwa Allah akan selalu bertindak, kuasa-Nya melampaui segala-galanya.

Penyertaan-Nya abadi disepanjang sejarah kehidupan. Bukan hanya pada masa kehidupannya, jauh sebelum dia ada, Allah sudah berkarya memelihara para leluhur dalam kehidupan mereka di masa lampau.

Allah, Sang Pencipta semesta akan terus menyertai dan memberikan perlindungan terbaik disepanjang sejarah kehidupan.

Penyertaan Tuhan nyata bagi kita, saat kita terus terhubung dengan Dia.

Seperti sang bocah, yang tenang ketika melihat ayahnya, demikian juga seharusnya kita: tenang ketika meyakini bahwa Tuhan selalu menyertai kita.

Pengenalan kita akan Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, seharusnya membuat iman semakin kokoh bahwa semuanya selalu dalam pemeliharaan-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Roh Kudus yang Berkarya dan Melakukan Tanda Ajaib

Masa sulit bisa datang kapan saja, rasa sakit bisa mempengaruhi raga, kegalauan dapat hadir kapan saja; namun selama kita yakin bahwa Allah terus berkarya melindungi kita, maka yakinlah bahwa semua akan baik-baik saja.

Teruslah percaya. Allah tidak pernah berubah. Perlindungan-Nya nyata dalam setiap peristiwa kehidupan kita. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Palembang Siloam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved