Polisi dan Militer Bentrok Presiden Timor Leste Akan Dibunuh, Dili Mencekam Banyak Pertumpahan Darah

Presiden Timor Leste jadi target pembunuhan, polisi dan militer terlibat bentrokan hingga ibu kota Dili memanas dan jadi lokasi pertumpahan darah.

Editor: Teguh Suprayitno
The Guardian
Kekuatan militer Timor Leste. Timor Leste kembali mencekam setelah polisi dan militer bentrok dan Presiden jadi target pembunuhan. 

Polisi dan Militer Bentrok Presiden Timor Leste Akan Dibunuh, Dili Mencekam Banyak Pertumpahan Darah

TRIBUNJAMBI.COM -Banyak darah tumpah di Dili. Kekacauan 2006 itu memicu aksi yang lebih serius karena Presiden Timor Leste jadi sasaran pembunuhan.

Timor Leste memiliki sejarah kelam dan banyak menyimpan peristiwa memilukan penuh pertumpahan darah.

Selama ratusan tahun, rakyat Timor Leste telah menderita saat diduduki bangsa Portugis.

Kemudian wilayah ini juga pernah menjadi bagian dari Indonesia setelah diinvasi tahun 1975.

Bumi Lorosae baru merdeka pada tahun 1999, dan resmi diakui secara internasional pada 2002.

Baca juga: Dili Berubah Mencekam, Kekerasan Pecah Akibat Rakyat Timor Leste Kelaparan, Alfredo Diburu Polisi

Baca juga: Gedung Capitol Berubah Mencekam, Polisi AS Tewas Diserbu Pendukung Trump, FBI Buru Anggota MAGA

Baca juga: Najwa Shihab Terdiam Setelah Menkes Budi Gunadi Jawab Begini, Tak Akan Hilang, Kecuali Pak Jokowi

Dibandingkan negara-negara lain, usia Timor Leste sebagai sebuah negara terbilang masih 'seumur jagung'.

Timor Leste merupakan negara termuda di Asia Tenggara.

Meski begitu, Timor Leste merupakan salah satu negara yang telah melalui berbagai gejolak.

Ketenangan di Timor Leste seolah merupakan hal yang langka.

Seperti krisis hebat yang terjadi pada masa awal kemerdekaannya, tepatnya tahun 2006.

Kekuatan militer Timor Leste. Timor Leste hampir porak-poranda di tangan rakyatnya sendiri akibat jatah beras berkurang.
Kekuatan militer Timor Leste. Timor Leste hampir porak-poranda di tangan rakyatnya sendiri akibat jatah beras berkurang. (The Guardian)

Dilansir Tribunjambi.com dari Red Pepper via Pos Kupang, pada April 2006, Dili terbakar setelah 600 tentara berselisih dengan pemerintah Timor Leste.

Krisis tersebut menyebabkan bentrokan antara Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL) dan pasukan militer (F-FDTL).

Akibatnya, terjadilah kekosongan kekuasaan dan rusaknya hukum hingga ketertiban di seluruh negeri.

Baik PNTL maupun F-FDTL tidak memiliki kepercayaan dari penduduk atau kapasitas untuk memberikan keamanan dan ketertiban yang memadai.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved