Sejarah Indonesia
Di Timor-Timor 80 Prajurit Paskhas Siap Lempar Granat ke INTERFET saat Pangkoopsau Ditodong Senjata
Berawal dari senjata pasukan Interfet (Australia) mengarah ke Pangkoopsau II. Pasukan khusus TNI AU, Paskhas pun langsung bereaksi
Mereka justru menghadapi pasukan Paskhas berseragam resmi sebagai tentara reguler, bersenjata lengkap dan secara profesional mampu mengendalikan lalu-lintas Bandara Komoro.
Pasukan Interfet sebenarnya juga mendapatkan tugas untuk melucuti semua personel yang bersenjata di Tim-Tim.
Mereka juga akan menembak mati bagi mereka yang melawan.
Baca juga: Sinopsis True Beauty Episode 9, Ju Kyung Masuk Rumah Su Ho Lalu Dipamerin
Baca juga: Sekda Lepas Gowes Virtual HUT ke-64 Provinsi Jambi
Baca juga: Disebut Ratu Drama, Tanggapan Risma: Lihat Mereka Tidur Digerobak Saya Manusia Apa Kalau Diam Aja
Namun, ketika menyadari pasukan Paskhas merupakan pasukan resmi, Interfet membatalkan diri untuk melucuti senjata.
Itu mengingat pasukan Paskhas juga dalam posisi siap melaksanakan pertempuran.
Kemampuan pasukan Paskhas bisa mengendalikan operasi Bandara Komoro dengan profesional, secara diam-diam justru membuat pasukan Australia merasa segan.
Di kalangan pasukan negara-negara Persemakmuran Inggris, mereka memang memiliki pasukan terlatih yang bisa mengoperasikan bandara atau pangkalan udara, yakni pasukan khusus SAS (Special Air Service).
Rupanya kualifikasi pasukan Paskhas yang setingkat SAS itulah yang membuat pasukan Australia makin segan.
Meski begitu, pasukan Interfet tetap selalu dalam posisi siap tempur terhadap setiap personel bersenjata.
Saling todongkan senjata
Ketegangan kembali terjadi ketika Pangkoopsau II, Marsda TNI Ian Santosa, yang tiba dengan pesawat C-130 Hercules di Bandara Komoro turun dari pesawat.
Pangkoopsau II disertai sejumlah pasukan Paskhas bersenjata lengkap.
Sebenarnya, kedatangan itu untuk berkoordinasi dengan pejabat tertinggi pasukan INTERFET, Mayjen Peter Cosgrove.
Rombongan Pangkoopsau II tiba-tiba mendapat adangan sejumlah pasukan Interfet dalam posisi senjata ditodongkan dan siap tembak.
Melihat reaksi tak bersahabat itu, pasukan Paskhas pengawal Pangkoospau pun bereaksi cepat dengan cara menodongkan senjata.
Mereka siap baku tembak dalam jarak dekat.