Berita Kota Jambi
Curhatan Korban Geng Motor di Kota Jambi Ini Pinjam Uang Keluarga dan Perusahaan Untuk Biaya Operasi
Selain itu, dia juga berharap ada kebijakan dari pemerintah, kepada sejumlah korban kegiatan geng motor tersebut.
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI- Aksi komplotan anak dibawah umur, yang diduga tergabung dalam geng motor di Kota Jambi kian meresahkan.
Setidaknya, sepanjang Tahun 2020, lebih dari 5 kejadian dan telah banyak memakan korban luka dan meninggal dunia akibat aksi tersebut.
Kepada tribunjambi.com, satu diantara korban dari geng motor tersebut menjelaskan kondisinya pasca di serang oleh kelompok yang di duga geng motor.
Yakni Fernandus, korban luka bacok oleh geng motor tersebut menjelaskan rasa sakit serta beban biaya pengobatan dirinya yang harus ditanggung oleh keluarganya.
"Saya harus di operasi dan dua kali pindah rumah sakit bang, karena sebagian urat syaraf di tangan saya putus," kata Fernandus, saat ditemui di kediamannya, Kamis (7/1/2021) sore.
Dia harus menjalani operasi besar, usai mendapat bacokan di kening, kuping bagian kiri, tangan kanan dan dua bacokan di punggung.
Untuk memperbaiki kondisi kupingnya yang kena tebasan tersebut, kata Fernandus, tim medis harus mengambil sebagian kecil daging dari bokong belakangnya.
"Untuk yang dikuping ini, dagingnya sebagian diambil dari bokong bang," kata Fernandus.
Untuk perawatan awal, Fernandus dirawat di Rumah Sakit Siloam, namun lantaran kondisi keuangan yang tidak mendukung, pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan Fernandus ke Rumah Sakit Bhayangkara, yang menurut mereka lebih terjangkau.
Doni, kakak Fernandus menjelaskan, sepanjang menjalani perawatan hingga pulih kembali, keluarganya harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 20 juta.
Untuk menutupi biaya tersebut, Doni mengaku harus meminta bantuan keluarga dan perusahaan tempatnya bekerja untuk mendapat uang tersebut.
"Ya pinjam sama keluarga, sampai ke perusahaan saya kerja bang, beruntung mereka mau bantu," kata Doni.
"Biaya pengobatan dari awal sampai akhir, kami tanggung sendiri," jelasnya.
Katanya, kejadian yang dialaminya tidak ditanggung BPJS maupun pihak Jasaraharja, dari keterangan yang diterima Doni, katanya BPJS hanya menanggung penyakit dari dalam tubuh sementara Jasaraharja hanya menanggung korban kecelakaan.
"Ya ini katanya murni kecelakaan," jelasnya.