Padahal Cuma 60 Unit Tapi Korut Buat Jepang Tak Bisa Tidur, Hiroshima & Nagasaki Bisa Hancur Sekejap

Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir yang bisa menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki yang dulu luluh lantak karena bom atom AS.

Editor: Teguh Suprayitno
Missile Threat
Militer Korea Utara 

Padahal Cuma 60 Unit Tapi Korut Buat Jepang Tak Bisa Tidur, Hiroshima & Nagasaki Bisa Hancur Sekejap

TRIBUNJAMBI.COM - Jepang dan Korea Selatan kini tengah was-was, apa yang akan dilakukan Joe Biden setelah dilantik menjadi Presiden Amerika nanti.

Kekhawatiran Jepang tak lain karena Korea Utara terus mengembangkan senjata nuklir yang bisa menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki yang dulu luluh lantak karena bom atom AS.

Korea Selatan yang kerap berseteru dengan Korea Utara pernah merasakan angin segar ketika AS dipimpin Donald Trump, termasuk peristiwa bersejarah berupa pertemuan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada 2018.

Namun, kini kedua tetangga Korut mulai merasa was-was setelah AS kembali dipimpin presiden yang berasal dari Partai Demokrat.

Baca juga: Pengakuan Mantan Menhan AS Ini Buat Ketar-ketir, Biden Bisa Bahaya Jika Trump Melakukannya

Baca juga: Gawat, Amerika dan Iran Memanas, AS Kirim 2 Pesawat Pembom ke Timur Tengah, Begini Kondisinya Kini

Baca juga: Moeldoko Kejutkan Publik, Akui Jokowi Sudah Kantongi Nama Calon Kapolri, Sosok Jenderal Ini Mencuat

Maklum, seperti dilansir Nikkei, saat dipimpin oleh Barrack Obama, AS disebut melakukan sebuah blunder hebat dalam bentuk kebijakan "kesabaran strategis".

Kebijakan tersebut kemudian dianggap sebagai sebuah bumerang bagi AS dan sekutunya.

Kesabaran yang serupa dengan sebuah sikap pembiaran tersebut pada akhirnya membuat Korea Utara di bawah Kim Jong-un semakin tak terkendali.

Militer Korea Utara
Militer Korea Utara (Missile Threat)

Senjata-senjata mereka kemudian dikembangkan dengan lebih serius dan nyaris tanpa pengawasan sedikit pun.

Hasilnya? Ada senjata yang jumlahnya tak lebih dari 60 buah namun cukup membuat para pejabat keamanan Korea Selatan dan Jepang tak bisa lagi tidur nyenyak.

Dengan Joe Biden yang akan diambil sumpahnya sebagai presiden AS ke-46 bulan depan, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, kemungkinan akan merencanakan langkah selanjutnya.

Mungkin perlu beberapa saat untuk mencari tahu apa itu, tetapi ada petunjuk bahwa dia mungkin mencoba mengguncang Semenanjung Korea.

Ada banyak faktor yang menggelapkan prospek hubungan antara Washington dan Pyongyang.

Dalam debat presiden Oktober, Biden menyebut Kim sebagai "preman" dan mengkritik Presiden Donald Trump karena berteman dengannya, sehingga melegitimasi pemerintahan Kim.

Meskipun AS jelas bukan satu-satunya negara di mana penantang politiknya mengkritik petahana, pernyataan Biden berbobot mengingat kemenangan pemilihannya.

Baca juga: BAHAYA China Mata-matai Indonesia, Nelayan Sulsel Temukan Drone Pengintai, TNI Buru-buru Lakukan Ini

Baca juga: Ada Aktivitas Misterius di Laut China Selatan, China Akan Buat Amerika Sengsara Jika Nekat Menyerang

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved